Men engage themselves in many outward sadhana (spiritual practices). These must be internalised. All scholarship is of no avail if there is no realisation in the heart. A scholar may expound the texts, but lack the internal experience. One who has mastered the Vedas may be able to explain the words, but cannot recognise the Veda Purusha, the Supreme Person hailed by the Vedas. When a person goes to a temple, he closes his eyes in front of the idol, because what he seeks is an internal vision of God and not a sight of the external form of the idol. God is Omnipresent as proclaimed in the Gita. God is One, though names and forms may differ. All education today is related to the physical world. It will not serve to reveal the Divine. It was this which impelled Shankaracharya to teach a scholar who was learning by rote Panini's grammar that at the moment of death only the Lord's name (Govinda) will save him and not the rules of grammar.
- Divine Discourse, Oct 09, 1994.
All branches of learning are like the rivers. The spiritual learning is like the ocean.
Manusia melibatkan diri mereka dalam banyak sadhana (latihan spiritual) bersifat lahiriah. Berbagai jenis sadhana ini harus dinternalisasikan. Semua pengeathuan menjadi tidak ada gunanya jika tidak ada kesadaran di dalam hati. Seorang sarjana mungkin dapat menguraikan teks-teks yang ada, namun kurang adanya pengalaman batin. Seseorang yang telah menguasai Weda mungkin mampu menjelaskan sloka, namun tidak mampu menyadari Weda Purusha, pribadi tertinggi yang dimuliakan oleh Weda. Ketika seseorang pergi ke tempat suci, dia memejamkan matanya di depan arca, karena apa yang dia cari adalah penglihatan batin tentang Tuhan dan bukan bentuk luar dari arca. Tuhan adalah ada dimana-mana seperti yang dinyatakan dalam Bhagavad Gita. Tuhan adalah Esa, walaupun nama dan wujud-Nya mungkin berbeda. Semua Pendidikan hari ini dikaitkan pada dunia fisik. Pendidikan ini tidak akan mampu untuk mengungkapkan Tuhan. Hal ini yang mendorong Shankaracharya untuk mengajarkan seorang sarjana yang sedang belajar tata bahasa Panini bahwa pada saat kematian hanya nama suci Tuhan (Govinda) yang akan menyelamatkannya dan bukan aturan dalam tata bahasa.
- Divine Discourse, 19 Oktober 1994.
Semua cabang ilmu pengetahuan adalah seperti sungai. Pengetahuan spiritual adalah seperti lautan.
No comments:
Post a Comment