Man is afraid of probing into his own truth, lest his pet opinions and attitudes be proved hollow and dangerous. As a result, his actions and thoughts pursue disturbing and discordant paths. What exactly is Truth? Is it the description of a 'thing seen' as one has seen it, without exaggeration or understatement? No. Or is it the narration of an incident in the same word as one has heard it narrated? No. Truth elevates; it holds forth ideals; it inspires the individual and society. It is the light that illumines man's path to God. A life inspired by Truth will enable man to live as man - not degrade himself to the status of a lower species. From dawn to dusk, from the moment of wakefulness to the moment of sleep, if he devotes himself to his own deeds, is that a life inspired by the Truth? No. By his good thoughts translated into good words and manifested as good deeds, man must promote Truth in society and prove its usefulness. He is the image of God. He must be aware of the image of God that shines in society also.
- Divine Discourse, Dec 08, 1979.
The chief duty of man is investigation into Truth. Truth can be won only through dedication and devotion.
Manusia takut menyelidiki pada kebenaran dirinya, jangan sampai pendapat dan sikap yang menjadi kesukaannya terbukti adalah hampa dan berbahaya. Sebagai hasilnya, tindakan dan pikirannya justru mengikuti jalan yang mengganggu dan penuh ketidakharmonisan. Apa sebenarnya kebenaran itu? Apakah kebenaran adalah penjelasan dari ‘sesuatu yang dilihat’ tanpa dilebih-lebihkan atau dikurangi? Bukan. Atau adalah sebuah narasi dari sebuah suatu kejadian yang diceritakan dengan kata-kata yang sama dari apa yang didengar? Juga bukan. Kebenaran mengangkat; menawarkan idealisme yang mulia; kebenaran menginspirasi individu dan masyarakat. Kebenaran adalah lentera yang menerangi jalan manusia menuju Tuhan. Sebuah hidup yang diinspirasi dengan kebenaran akan memungkinkan bagi manusia untuk hidup layak sebagai manusia – bukan merendahkan dirinya pada status spesies yang lebih rendah. Dari matahari terbit sampai matahari terbenam, dari saat bangun pagi sampai saat tidur, jika manusia tenggelam dalam pekerjaannya sendiri, apakah hidup seperti itu diinspirasi oleh kebenaran? Tidak. Dengan pikiran baiknya yang diterjemahkan dalam perkataan yang baik dan diwujudkan dalam perbuatan yang baik, manusia harus meningkatkan kebenaran dalam masyarakat dan membuktikan kegunaannya. Manusia adalah citra dari Tuhan. Manusia harus menyadari bahwa citra Tuhan juga bersinar dalam masyarakat.
- Divine Discourse, 8 Desember 1979.
Kewajiban utama manusia adalah melakukan penyelidikan pada kebenaran. Kebenaran hanya dapat diraih melalui dedikasi dan pengabdian.
No comments:
Post a Comment