That Thou Art. Be firm in that faith. Ponder on a river merging in the ocean. The waters of the ocean rise up as vapour when warmed by the Sun and form clouds, which drop down as drops of rain. Each drop has inside it the yearning to return to the ocean from which it has been exiled. But, the feeling of individuality overcomes the yearning. The raindrops accumulate and flow as brooks and streams which swell into tributaries of rivers, flooding the plains. At last, the river merges into the ocean and loses its name, form and attributes. In spite of all the modifications undergone in the journey from ocean to ocean, water remains as water in vapour, cloud, rain and river. Names and forms and qualities do change but the core remains unchanged. Man too emerges from the ocean of Divinity and his destiny is to merge in it. This is the Truth. This is the Reality.
- Divine Discourse, Jan 02, 1987.
For individuals who have liberated themselves from the narrowness of individuality, the only task is the uplift of humanity, the welfare of the world and the showering of love.
Engkau adalah Aku (Tuhan). Jadilah mantap pada keyakinan itu. Renungkan pada sungai yang menyatu dengan lautan. Air yang ada pada lautan menguap sebagai uap dan ketika dihangatkan oleh matahari dan membentuk awan, yang mana awan jatuh menjadi hujan. Setiap tetes air hujan memiliki kerinduan untuk kembali pada lautan yang mana merupakan tempat asalnya sebelum terpisah. Namun, perasaan keakuan mengalahkan kerinduan itu. Tetesan air hujan berkumpul dan mengalir menjadi anak sungai dan akhirnya menyatu dalam aliran sungai yang lebih besar, membanjiri daratan. Pada akhirnya, Sungai menyatu dengan lautan dan kehilangan identitas nama, wujud dan sifat. Meskipun mengalami berbagai bentuk perubahan dalam perjalanan dari lautan menuju ke lautan – dengan menjadi uap, awan, hujan dan sungai – air tetaplah air. Nama dan wujud dan kualitas dapat berubah namun inti yang sama tidak mengalami perubahan. Manusia juga muncul dari lautan keilahian dan takdirnya adalah menyatu kembali padanya. Ini adalah kebenaran. Ini adalah kenyataan.
- Divine Discourse, 02 Januari 1987.
Bagi individu yang telah membebaskan dirinya dari keterbatasan keakuan, satu-satunya tugas adalah mengangkat derajat kamnusiaan, kesejahtraan dunia dan mencurahkan kasih.
No comments:
Post a Comment