Activity finds fulfillment when wisdom dawns. Karma ( sanctified activity) is the path by which Jnana (spiritual wisdom) is attained. And, wisdom in action is the highest Karma. Worthwhile activity must result in purifying the mind. Therefore, no one, not even a recluse or monk can desist from engaging in good deeds. These deeds must originate spontaneously and should not leave any trace of pride in the mind. Nor should any attachment to the result of the deed lead to a craving for claiming it for one self. Renunciation must be the only source of joy. Tyaga (self sacrifice) is the truest bhoga (enjoyment) for the sanyasi (ascetic). The Gita recommends 'inaction in action' and asserts that 'inaction is the most rewarding action for those who strive for supreme peace’. This attitude is named karma sanyasa (non-attachment to action). Action or activity is generally associated with the body only, but the mind is also busy with the world. The Atma alone is the unaffected witness. So, the secret of 'inaction in action' lies in taking refuge in the Atma and in recognising all living beings as fundamentally Atma.
- Divine Discourse, Jan 02, 1987.
Proper use of time, right action and the performance of one's duties together constitute the primary goal of human life.
Aktifitas mencapai pemenuhan ketika kebijaksanaan muncul. Karma (aktifitas suci) adalah jalan yang melaluinya Jnana (kebijaksanaan spiritual) dicapai. Dan, kebijaksanaan dalam tindakan adalah karma yang tertinggi. Aktifitas yang berguna harus memberikan hasil pada pemurnian pikiran. Maka dari itu, tidak ada seorangpun, tidak bahkan pertapa atau pendeta dapat berhenti dalam melakukan perbuatan-perbuatan baik. Perbuatan-perbuatan baik ini harus muncul secara spontan dan seharusnya tidak meninggalkan jejak kesombongan dalam pikiran. Tidak juga meninggalkan keterikatan pada hasil atau buah dari perbuatan yang menuntun pada keinginan untuk mengklaim untuk dirinya sendiri. Penyangkalan diri harus menjadi satu-satunya sumber suka cita. Tyaga (pengorbanan diri) adalah kenikmatan (bhoga) yang sesungguhnya bagi sanyasi (pertapa). Dalam Bhagavad Gita mengajarkan konsep 'tidak bertindak dalam tindakan' dan menegaskan bahwa 'tidak bertindak adalah tindakan yang paling berharga bagi mereka yang berusaha untuk mendapatkan kedamaian tertinggi’. Sikap ini disebut dengan karma sanyasa (tanpa keterikatan pada tindakan). Tindakan atau aktifitas pada umumnya hanya dihubungkan dengan tubuh, namun pikiran juga sibuk dengan dunia. Hanya Atma yang menjadi saksi yang tidak terpengaruh. Jadi, rahasia dari 'tidak bertindak dalam tindakan' terdapat pada berlindung dalam Atma dan dalam menyadari semua makhluk hidup pada dasarnya adalah Atma.
- Divine Discourse, 2 Januari 1987.
Pemanfaatan waktu dengan tepat, perbuatan benar dan pelaksanaan kewajiban masing-masing bersama-sama membentuk tujuan utama dari hidup manusia.
No comments:
Post a Comment