Today is a sacred day to recapitulate the Glory of God and His relationship with human beings. Ramayana is not a story that had an end. You are living it. Ramayana must be experienced in the heart; not investigated as a mental phenomenon. As you go on reading and ruminating, its inner meaning will become clear even as your mind is cleansed. Rama is the son of Dasharatha (one with ten chariots). The ten chariots are the senses, the five Karmendhriyaas (sense organs of action) and the five Jnaanendhriyaas (organs of perception). Sathya, Dharma, Shanthi and Prema are the four children of King Dasharatha. Rama is Sathya; Bharatha is Dharma; Lakshmana is Prema and Shatrughna is Shanthi. Take these great characters from Ramayana as your life’s ideals, your life will be filled with peace and joy.
Saat ini adalah hari suci untuk rekapitulasi kemuliaan Tuhan dan hubungan-Nya dengan manusia. Ramayana bukanlah sebuah cerita yang memiliki akhir. Engkau hidup disana. Ramayana harus dialami dalam hati; tidak diselidiki sebagai fenomena mental. Ketika engkau membaca dan merenungkan, makna batinnya akan menjadi jelas bahkan ketika pikiranmu dibersihkan. Rama adalah putra Dasaratha (seseorang dengan sepuluh kereta). Sepuluh kereta adalah indera, lima Karmendhriyaas (organ-organ indera tindakan) dan lima Jnaanendhriyaas (organ persepsi). Sathya, Dharma, Shanthi, dan Prema adalah empat anak dari Raja Dasaratha. Rama adalah Sathya; Bharatha adalah Dharma; Laksmana adalah Prema dan Satrugna adalah Shanthi. Ambillah tokoh-tokoh besar dari Ramayana sebagai ideal hidupmu, hidupmu akan dipenuhi dengan kedamaian dan sukacita. (Divine Discourse, 25 April 1961)
-BABA
No comments:
Post a Comment