When you perform an activity (kriya) as an offering to the Lord, your own good, what is good for others, and the highest good (swartha, parartha, and paramaartha) all merge! First, you and I become we. Next we and He becomes One. The individual soul, the ‘I’ (jiva) should accomplish identity first with the creation (prakriti) and then with the Supreme Divine (Paramatma). This indeed is the significance of the mantra Om Tat Sat (which connects the identity of the individual with the Universal Brahman). ‘He’ and ‘I’ are always there; the spiritual practice (sadhana) is always there too. Just as the sun is inseparable and is never apart from its rays, under no circumstances should any aspirant part with one’s sadhana. It is only then they can be said to be one with Om.
Bila engkau melakukan suatu kegiatan (kriya) sebagai persembahan kepada Tuhan, baik untuk dirimu sendiri, baik bagi orang lain, dan untuk kebaikan tertinggi (swartha, parartha, dan paramaartha) semuanya menyatu! Pertama, engkau dan Aku menjadi kita. Selanjutnya kita dan Dia menjadi satu. Jiwa individu, 'I' (jiva) harus mencapai identitas pertama dengan penciptaan (Prakriti) dan kemudian dengan Yang Ilahi (Paramatma). Ini merupakan arti dari mantra Om Tat Sat (yang menghubungkan identitas individu dengan Brahman yang Universal). ‘Dia' dan 'aku’ selalu ada; praktik spiritual (sadhana) juga selalu di sana. Sama seperti matahari tidak dapat dipisahkan dan tidak pernah terlepas dari sinarnya, dalam keadaan apapun hendaknya setiap peminat spiritual mengambil bagian dalam sadhana. Hanya setelah itu, mereka bisa dikatakan satu dengan Om. (Prema Vahini)
-BABA
No comments:
Post a Comment