When Prahlada’s father, Hiranyakasipu
drew him near and fondly asked the boy to repeat what he had learnt from his
teacher, Prahlada replied, “I learned the secret essence of all learning.” The
father was glad and asked him, “Tell me the essential thing that you have
mastered.” Prahlada said, “Father! He who illumines everything, He who finally
absorbs everything with Himself, is the One, Lord Narayana. Having Him always
in mind and experiencing the bliss thereof awards fulfillment to all.” He
further said, “Father! You conquered the entire world, but you failed to
conquer your senses. How then can you receive grace from Narayana? These
material skills and worldly achievements are hollow possessions. The knowledge
and experience of the One Divine (Brahma-vidya), that alone is worthy to be
pursued,” said the child prodigy.
Ketika ayah Prahlada, Hiranyakasipu
mendekatinya dan dengan raya sayang menanyakan kepada sang anak untuk
mengulangi apa yang telah ia pelajari dari gurunya, Prahlada menjawab,
"Saya belajar esensi rahasia semua pelajaran." Sang ayah senang dan
bertanya, "Katakan hal penting yang telah engkau kuasai. "Prahlada
mengatakan," Ayah! Beliau yang menerangi segala sesuatu, Beliau yang
akhirnya menyerap semuanya dan menjadi Satu dengan-Nya, adalah Narayana. Dengan
senantiasa mengingat-Nya dalam pikiran dan mengalami kebahagiaan, maka akan
mendapatkan pemenuhan dari-Nya. "Lebih lanjut ia mengatakan, "Ayah! engkau
menaklukkan seluruh dunia, tetapi engkau gagal menaklukkan indra-mu sendiri.
Bagaimana engkau dapat menerima berkat dari Narayana? Keterampilan material dan
pencapaian duniawi adalah palsu. Hanya pengetahuan dan pengalaman dari Tuhan
(Brahma-vidya), yang layak untuk dicari. (Sutra Vahini, Ch 2)
-BABA