Once when Narada asked Lord Rama about the nature of His servitors and of spiritual aspirants, the Lord answered, “My servitors are full of love; they always stand by righteousness and truth; their hearts melt with mercy; they avoid sin and renounce everything gladly; they eat in moderation, engage in doing good to others, and have no selfishness and doubts. They won’t lend their ears to flattery but are eager to listen to the praise of the good in others. Spiritual aspirants are those who endeavour to acquire such qualities and possess such a character. Anyone engaged in repeating the Lord’s name has self-control and discipline, faith, patience, comradeship, kindness, and joy as well as unalloyed love towards Me — such a person is dear to Me. Whoever with discrimination and renunciation, humility and wisdom is aware of the knowledge of Reality; who is immersed in the contemplation of My divine play (leela), dwells on My name at all times and sheds tears of love whenever the Lord’s name is heard from any lip —these are My genuine devotees.” Thus did Sri Rama answer Narada.
Suatu hari ketika Narada bertanya kepada Sri Rama tentang kualitas dari abdi-Nya dan peminat spiritual, Sri Rama menjawab, “Para abdi-Ku adalah penuh dengan kasih; mereka selalu menjunjung kebajikan dan kebenaran; hati mereka meleleh dengan kemurahan hati; mereka menghindari dosa dan melepaskan semuanya dengan senang hati; mereka makan dengan tidak berlebihan, sibuk berbuat baik bagi yang lainnya, dan tidak memiliki keegoisan dan keraguan. Mereka tidak mau mendengarkan pujian namun lebih ingin mendengarkan pujian dari kebaikan orang lain. Peminat spiritual adalah mereka yang berusaha untuk mendapatkan kualitas dan memiliki karakter yang seperti itu. Siapapun yang mengulang-ulang nama Tuhan, memiliki pengendalian diri dan disiplin, keyakinan, kesabaran, persahabatan, kebaikan, dan suka cita seperti halnya dengan kasih yang murni kepada-Ku – orang yang seperti itu adalah yang Aku sayangi. Siapapun juga dengan kemampuan membedakan dan penyangkalan diri, kerendahan hati, dan kebijaksanaan adalah sadar akan pengetahuan tentang kenyataan yang sejati; mereka yang tenggelam dalam perenuangan pada permainan-Ku (leela), selalu mengingat nama-Ku sepanjang waktu dan menitikkan air mata cinta kasih kapanpun nama Tuhan diucapkan oleh siapapun — semuanya ini adalah tanda dari bhakta-Ku yang sejati.” Demikian jawaban dari Sri Rama kepada Narada. (Prema Vahini, Ch 48)
-BABA
No comments:
Post a Comment