Whatever you are dealing with, you must first grasp its real meaning. Then, you have to cultivate it daily, for your benefit. By this means, wisdom grows and lasting joy is earned. The two basic things everyone must be super clear are dharma and karma (action). Righteousness (Dharma) has no prejudice or partiality; it is imbued with truth and justice. So if you choose to adhere to dharma, you must see that you never go against it. It is wrong to deviate from it. The path of dharma mandates that you give up hatred against others and cultivate mutual concord and amity. Through concord and amity, the world will grow, day by day, into a place of happiness. If these practices are well established, the world will be free from disquiet, indiscipline, disorder, and injustice. The wise, who are impartial and unprejudiced and have resolved to follow Dharma, must walk on the path of truth (sathya).
Apapun yang engkau kerjakan maka pertama engkau harus memahami makna yang sebenarnya. Kemudian, engkau harus meningkatkan hal ini setiap hari untuk kebaikanmu. Dengan cara ini, kebijaksanaan akan berkembang dan kebahagiaan yang kekal bisa didapatkan. Ada dua hal yang setiap orang harus super jelas yaitu dharma dan karma (tindakan). Kebajikan (Dharma) tidak memiliki prasangka atau sikap memihak; dharma sarat dengan kebenaran dan keadilan. Jadi, jika engkau memilih untuk menjunjung tinggi dharma, engkau harus melihat bahwa engkau tidak pernah bertentangan dengan dharma. Adalah salah jika menyimpang dari dharma. Jalan dharma mengamanatkan bahwa engkau harus melepaskan kebencian kepada sesama dan memupuk kerukunan dan persahabatan. Melalui kerukunan dan persahabatan, dunia akan berkembang hari demi hari menjadi sebuah tempat yang diliputi kebahagiaan. Jika praktek ini dijalankan dengan baik, dunia akan bebas dari kegelisahan, ketidakdisiplinan, kekacauan, dan ketidakadilan. Orang yang bijaksana yang tidak berat sebelah dan tidak berprasangka dan telah memutuskan untuk mengikuti Dharma, harus berjalan di jalan kebenaran (sathya). (Dharma Vahini, Ch 13)
-BABA
No comments:
Post a Comment