It is not enough if you claim to be a devotee of the Lord. The Lord must recognise you as a devotee. Only then does one's devotion acquire value. Bhagavatam and other scriptures demonstrate how this kind of dedicated life can be led by any person who wishes to be devoted to the Lord. No one should feel that it is beyond his or her capacity to surrender themselves completely to the Lord. If there is firm determination, this can be accomplished. It is only through earnest endeavour that Divine wisdom can be got (Shraddhavan Labhate Jnanam). Today the world is afflicted with the epidemic of egoism (Ahamkara). There is really no basis for this kind of self-conceit. It is born of ignorance. It has to be totally eradicated. If everyone realises that the body has been given for the pursuit of righteousness and acts on that basis, they will most certainly realise the Divine.
Adalah tidak cukup jika engkau menyatakan sebagai bhakta dari Tuhan. Tuhan harus menganggapmu sebagai bhakta. Hanya dengan demikian bhakti seseorang memiliki nilai. Bhagavatam dan naskah suci lainnya menunjukkan bagaimana bentuk kehidupan yang dipersembahkan ini dapat diarahkan oleh siapapun yang berharap menjadi bhakta dari Tuhan. Tidak ada seorangpun yang seharusnya merasa bahwa ini adalah diluar jangkaun atau kemampuannya untuk berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan. Jika ada ketetapan hati yang mantap maka hal ini dapat dicapai. Hanya melalui usaha yang sungguh-sungguh maka kebijaksanaan illahi bisa didapatkan (Shraddhavan Labhate Jnanam). Hari ini dunia diliputi dengan epidemi egoisme (Ahamkara). Sebenarnya tidak ada dasar bagi jenis sifat keangkuhan diri. Ini adalah lahir dari kebodohan dan ini sepenuhnya harus dihilangkan. Jika setiap orang menyadari bahwa tubuh telah diberikan untuk mengejar kebajikan dan berbuat atas dasar itu maka mereka pastinya akan menyadari keillahian. (Divine Discourse, Feb 21, 1992)
-BABA