Monday, February 13, 2017

Thought for the Day - 12th February 2017 (Sunday)

The scriptures have declared that it is difficult to acquire a human body. Human life is the highest among all living beings in creation. With all these endowments if people lack jnana (wisdom), they are no better than an animal. It is wisdom that distinguishes man from other animals. In spite of possessing a human body with its sacred capacities, people pursue wrong paths and indulge in misdeeds, thereby degrading their precious heritage. One who ought to dedicate oneself to the pursuit of the Divine - Nivritti marga (the inward path) and experience bliss, makes oneself a slave of the senses and wastes one’s life in the pursuit of the external - Pravritti marga (the outward path). All efforts are directed towards the cultivation of sensual pleasures instead of aiming at realisation of the power of the Spirit within. It is this preoccupation with the mundane that is at the root of all the insecurity and unhappiness experienced by man.


Naskah suci telah menjelaskan bahwa adalah sulit untuk mendapatkan tubuh sebagai manusia. Hidup sebagai manusia adalah yang tertinggi diantara semua makhluk hidup ciptaan Tuhan. Dengan semua anugrah ini jika manusia kurang jnana (kebijaksanaan), mereka tidak lebih baik daripada dengan seekor binatang. Adalah kebijaksanaan yang membedakan manusia dengan binatang. Sekalipun memiliki tubuh manusia dengan kemampuan sucinya, manusia masih mengejar jalan yang salah dan terlibat dalam perbuatan yang salah, sehingga merendahkan warisannya yang sangat berharga. Seseorang yang mendedikasikan dirinya sendiri dalam pengejaran Tuhan - Nivritti marga (jalan ke dalam diri) dan mengalami kebahagiaan, namun dengan membuat dirinya sendiri menjadi budak dari indera dan menyia-nyiakan hidupnya dalam pengejaran ke luar diri - Pravritti marga (jalan ke luar diri). Semua usaha yang diarahkan pada peningkatan kesenangan sensual dan bukannya untuk mendapatkan kesadaran akan kekuatan dari jiwa yang ada di dalam diri. Adalah keasyikan dengan keduniawian yang menjadi akar dari semua perasaan gelisah dan tidak bahagia yang dialami oleh manusia. (Divine Discourse, 19 Jan, 1989)

-BABA

No comments: