Friday, February 17, 2017

Thought for the Day - 16th February 2017 (Thursday)

Activity finds fulfilment when wisdom dawns. Sanctified action (Karma) is the path to attain spiritual wisdom (Jnana). Every worthwhile activity must result in purifying the mind. Therefore, no one, not even a recluse or monk can desist from engaging in good deeds. These deeds must originate spontaneously and should not leave any trace of pride in the mind. Nor should any attachment to the result of the deed lead to a craving for claiming it for oneself. Renunciation must be the only source of joy. The Gita recommends 'inaction in action' and asserts that 'inaction’ is the most rewarding ‘action' for those who strive for supreme peace. This attitude is named Karma Sanyasa (non-attachment to action). Action or activity is generally associated with the body only, but the mind is also busy with the world. The Atma alone is the unaffected witness. So, the secret of 'inaction in action' lies in taking refuge in the Atma and in recognising all living beings as fundamentally the Atma.


Kegiatan menemukan pemenuhan ketika kebijaksanaan muncul. Perbuatan suci (karma) adalah jalan untuk mencapai kebijaksanaan spiritual (Jnana). Setiap perbuatan yang bermanfaat harus menghasilkan dalam menyucikan pikiran. Maka dari itu, tidak ada seorangpun, bahkan seorang pertapa atau pendeta yang dapat berhenti dalam melakukan perbuatan yang baik. Perbuatan-perbuatan ini harus muncul secara spontan dan seharusnya tidak meninggalkan jejak kesombongan di dalam pikiran. Dan juga tidak terikat dengan hasil dari perbuatan yang mengarahkan pada hasrat untuk diri sendiri. Berkorban harus menjadi satu-satunya sumber suka cita. Gita menyarankan untuk 'tidak terikat dalam perbuatan' dan menyatakan bahwa 'tidak terikat’ adalah ‘perbuatan’ yang paling berharga bagi mereka yang berusaha untuk kedamaian yang tertinggi. Sikap ini disebut dengan Karma Sanyasa (perbuatan yang tanpa keterikatan). Perbuatan atau kegiatan umumnya hanya berhubungan dengan badan, namun pikiran adalah juga sibuk dengan dunia. Hanya Atma merupakan saksi yang tidak terpengaruh. Jadi, rahasia dari 'tidak terikat dalam perbuatan' terdapat pada berlindung pada Atma dan mengenali bahwa semua makhluk hidup pada dasarnya adalah Atma. (Divine Discourse, Jan 2, 1987)

-BABA

No comments: