Ego is deep rooted in every person from their countless previous lives. It grows very fast in this life too, seeking sensual pleasure, possessions in plenty, applause and appreciation, authority over others, fame and fortune. It can be removed only by relentless enquiry into your true Reality. When you are awake, you experience a variety of relationships. You are interested in a multiplicity of people, possession and problems. You pass through joy and grief, praise and ridicule, insult and injury. When you are dreaming, the entire outer world fades away. When you are awake, you experience pleasure and pain; you plunge into fear and throw yourself in despair. When asleep, you are no longer alert or active. You are alone with the Divine Soul (Atma), which is your reality. The Atma is with you through all the three stages, even though you ignored it and perhaps denied it! This Atma is the truth, “That Thou Art”! (Tat-Twam-Asi).
Ego berakar mendalam dalam diri setiap orang sejak dari kehidupan masa lalu mereka yang tidak terhitung. Ego ini tumbuh sangat cepat dalam hidup ini juga, mencari kesenangan sensual, lebih banyak harta, tepuk tangan dan penghargaan, kekuasaan pada yang lainnya, kemashyuran dan keberuntungan. Ini hanya dapat dilepaskan dengan penyelidikan tanpa henti pada kenyataanmu yang sejati. Ketika engkau sadar, engkau mengalami berbagai jenis hubungan. Engkau tertarik dengan banyaknya orang, kepemilikan dan masalah. Engkau melewati suka dan duka cita, pujian dan ejekan, hinaan dan penderitaan. Ketika engkau sedang bermimpi, seluruh dunia luar menjadi memudar. Ketika engkau terbangun, engkau mengalami kesenangan dan rasa sakit; engkau tenggelam dalam ketakutan dan melemparkan diri sendiri dalam keputusasaan. Ketika tertidur, engkau tidak lagi terjaga atau aktif. Engkau sendiri dengan jiwa illahi (Atma), yang merupakan jati dirimu yang sejati. Atma itu adalah dirimu melalui tiga tahapan, walaupun engkau mengabaikannya dan mungkin menyangkalnya! Atma ini adalah kebenaran, “engkau adalah Itu”! (Tat-Twam-Asi). (Divine Discourse, Jan 2, 1987)
-BABA
No comments:
Post a Comment