Food is the medicine for the illness of hunger; drink, for the illness of thirst; to cure bhava roga (affliction of the cycle of birth and death), God (Bhagawan) is the medicine; for the disease of desire, Jnana (wisdom) is the cure. For the infection of ashanti (anxiety), the remedy is bhajans. For the diseases of doubt, despair and hesitation, which is common to all aspirants, the most effective remedy is doing good to others (paropakara). Service today has become a common word but its value is much depreciated. Really speaking, only those who are afflicted with equal agony, at the sight of pain and suffering, distress or disease, have the right to serve; for, they are not serving others, they are serving themselves, serving to remove as fast and as intelligently as they can, their own agony! When you feel that you are serving your own pain, you are curbing your own ego. Otherwise service heightens your self-esteem and develops a sense of superiority, which is harmful spiritually.
Makanan adalah obat untuk penyakit lapar; minuman adalah untuk penyakit haus; untuk menyembuhkan bhava roga (penderitaan dari siklus kelahiran dan kematian), Tuhan (Bhagawan) adalah obatnya; untuk penyakit keinginan, Jnana (kebijaksanaan) adalah penyembuhnya. Untuk infeksi dari ashanti (kecemasan), obatnya adalah bhajans. Untuk penyakit keraguan, dan putus asa, yang umum bagi semua peminat spiritual, obat yang paling efektif adalah melakukan kebaikan bagi yang lain (paropakara). Pelayanan hari ini telah menjadi sebuah kata yang lumrah namun nilainya yang banyak menurun. Berbicara sesungguhnya, hanya mereka yang menderita dengan penderitaan yang sama, saat melihat rasa sakit dan penderitaan, rasa putus asa atau penyakit, adalah yang berhak untuk melayani; karena mereka tidak melayani yang lainnya, mereka melayani diri mereka sendiri, melayani untuk menghilangkan secepat dan secerdas mungkin yang mereka mampu, penderitaan mereka sendiri! Ketika engkau merasakan bahwa engkau sedang melayani rasa sakitmu sendiri, engkau sedang mengendalikan egomu sendiri. Jika tidak pelayanan akan meningkatkan harga dirimu dan mengembangkan sebuah rasa superior yang mana berbahaya secara spiritual. (Divine Discourse, Apr 21, 1967)
-BABA
No comments:
Post a Comment