Country is not a mere piece of land; it is an assemblage of citizens. For countries to progress, its citizens must cultivate moral, ethical, and spiritual values. It is not possible for citizens and leaders to cultivate these values unless they practice them right from childhood! Life becomes meaningless if one does not take to righteous actions from an early age. Modern students are not able to refine their lives. So the parents and the teachers should play an active role in shaping the lives of the students. First and foremost, they have to enquire as to how the students can get rid of their evil tendencies. Just as a boulder becomes worthy of adoration and respect when it is carved into a beautiful idol by a sculptor, so also the students will become ideal citizens if they are brought up in the right environment. The teachers and parents are responsible for the good and bad in students.
Negara tidak hanya sebuah daratan; ini adalah perkumpulan dari warga negara. Untuk kemajuan sebuah bangsa, warga negaranya harus meningkatkan moral, etika, dan nilai-nilai spiritual. Adalah tidak mungkin bagi warga negara dan pemimpin untuk meningkatkan nilai-nilai ini kecuali mereka menjalankannya mulai dari anak-anak! Hidup menjadi tidak berarti jika seseorang tidak melakukan perbuatan baik mulai dari masa anak-anak. Para pelajar modern tidak mampu memurnikan hidup mereka. Jadi orang tua dan guru harus memainkan peran aktif dalam membentuk hidup para pelajar. Pertama dan utama, mereka harus menyelidiki bagaimana para pelajar dapat menghilangkan kecenderungan jahat mereka. Sama halnya sebuah batu besar menjadi layak untuk dihormati dan dihargai ketika batu besar itu dibentuk menjadi sebuah bentuk yang indah oleh pemahat, begitu juga dengan para pelajar akan menjadi warga negara yang ideal jika mereka dibesarkan dalam lingkungan yang benar. Para guru dan orang tua bertanggung jawab untuk kebaikan dan keburukan pada pelajar. [Divine Discourse, Jul 26, 1999]
-BABA
No comments:
Post a Comment