Establish unity among yourselves first; do not seek faults in others or excellences in your own selves. The Fatherhood of God and the Brotherhood of Man - have full faith in this and fill every act of yours with that reverence and love. Wherever you are, whatever work you do, do it as an act of worship, an act of dedication, an act for the glory of God who is the Inspirer, the Witness, the Master. Do not divide your activities as, "These are for my sake" and "These are for God." See all work as one. When you work, there should be no remainder, nothing pending. Finish all, down to the last. They should not recur again. If you offer all activities at the feet of the Lord and free them from any trace of egoistic attachment, the consequence will not bind you: you are free, you are liberated, you have Moksha (liberation).
Bangun persatuan diantara dirimu pertama; jangan mencari kesalahan pada diri yang lain atau kehebatan pada dirimu sendiri. Keyakinan pada Tuhan dan persaudaraan manusia – miliki keyakinan penuh dalam hal ini dan isilah setiap tindakanmu dengan penghormatan dan cinta kasih. Dimanapun engkau berada, apapun yang engkau lakukan, maka lakukan itu sebagai sebuah persembahan dan perbuatan untuk memuliakan Tuhan sebagai pemberi inspirasi, saksi dan master. Jangan membagi kegiatanmu seperti, "Kegiatan ini adalah untuk kepentinganku " dan "kegiatan ini adalah untuk Tuhan." Lihatlah semuanya sebagai satu. Ketika engkau bekerja, seharusnya tidak ada yang tersisa, tidak ada yang tertunda. Selesaikan semuanya, hingga sampai akhir. Pekerjaan itu seharusnya tidak muncul lagi. Jika engkau mempersembahkan semua perbuatanmu di kaki padma Tuhan dan membebaskan perbuatanmu dari segala bentuk keterikatan ego, maka akibatnya tidak akan mengikatmu: engkau adalah bebas, engkau adalah dibebaskan, engkau telah Moksha (terbebas). (Divine Discourse, Apr 21, 1967)
-BABA
No comments:
Post a Comment