The Lord, it was said, punishes some and favours others. Let Me tell you, the Lord does neither. He is like the current in this electric wire. It rotates the fan and makes one’s life cooled; it operates the electric chair and makes one’s life shorter. It has no wish to allay the warmth of the atmosphere; it has no eagerness to kill. The Lord’s grace is like the wind that blows. Roll up your sails, and the boat lies limp and lame; unfurl them, and it moves faster and faster. It is like light: One person does good using the illumination; another executes an evil plan with its help. Have an “inner day” (let the light shine within like it is during the day) but an “outer night” (let the world outside be dark for you). The Vedas teach you this truth and impart the discipline needed to attain this fortune.
Tuhan disebutkan menghukum beberapa dan menolong beberapa yang lainnya. Aku akan mengatakan kepadamu, Tuhan bukanlah kedua-duanya. Tuhan adalah seperti arus yang mengalir pada kabel listrik. Arus tersebut memutar kipas dan membuat hidup seseorang menjadi lebih sejuk; arus ini juga menyalakan kursi listrik yang mana mengambil hidup seseorang. Arus tersebut tidak memiliki keinginan untuk mendinginkan panasnya atmosfer; arus juga tidak memiliki keinginan untuk membunuh. Rahmat Tuhan adalah seperti angin yang berhembus. Dengan menggulung layarmu maka perahunya menjadi tidak dapat bergerak; membentangkan kembali layarnya dan perahu akan bergerak dengan semakin cepat dan lebih cepat lagi. Rahmat Tuhan adalah seperti cahaya: satu orang menggunakan cahaya untuk hal yang baik; sedangkan yang lain menggunakan cahaya untuk merencanakan kejahatan dengan bantuan cahaya. Milikilah “siang di dalam diri” (biarkan cahaya bersinar di dalam diri seperti pada saat siang hari) namun sebuah “malam di luar diri” (biarkan dunia luar tetap gelap bagimu). Weda mengajarkanmu kebenaran ini dan menanamkan disiplin yang dibutuhkan untuk mendapatkan keberuntungan ini. (Divine Discourse, Jan 25, 1963)
-BABA
No comments:
Post a Comment