Reduce too much speech. Tell yourself, “Oh, tongue! you know good taste and you are a sacred organ of the human body. Always utter God’s Name like Govinda, Damodara and Madhava.” Eye commits only one sin, that is bad vision. Ear commits only one sin, listening to bad things. However, the tongue can commit four sins. It speaks untruth, blames others, carries tales about others and talks too much. In order to guard ourselves from the tongue committing these sins, resolve from today to talk less. Talking too much hurts one’s mind and destroys one’s memory. When you talk a lot, your energy will diminish and will weaken your nerves. When your nerves are weakened, you will be tired and your tongue will not be under control. It will also bring you disrepute. Your friends will call you a bore when you approach them. Hence our ancestors gave so much importance to silence and observed silence over long periods of time.
Kurangi terlalu banyak bicara. Katakan pada dirimu sendiri, “Oh, lidah! Engkau mengetahui rasa yang enak dan engkau adalah sebuah organ yang suci dari tubuh manusia. Selalulah melantunkan nama Tuhan seperti Govinda, Damodara, dan Madhava.” Mata hanya melakukan satu dosa yaitu penglihatan yang buruk. Telinga hanya melakukan satu dosa yaitu mendengarkan hal-hal yang buruk. Bagaimanapun juga, lidah dapat melakukan empat dosa. Lidah berbicara tidak benar, menyalahkan orang lain, menceritakan orang lain, dan berbicara terlalu banyak. Dalam upaya untuk menjaga diri kita sendiri dari lidah yang melakukan dosa-dosa ini, putuskan hari ini untuk sedikit bicara. Berbicara terlalu banyak menyakiti pikiran seseorang dan menghancurkan daya ingat seseorang. Ketika engkau bicara terlalu banyak, energimu akan berkurang dan akan melemahkan syarafmu. Ketika syarafmu dilemahkan maka engkau akan lelah dan lidahmu tidak dapat dikendalikan. Hal ini juga akan menjadikanmu tidak dihormati. Teman-temanmu juga akan menyebutmu orang yang membosankan ketika engkau mendekati mereka. Oleh karena itu para leluhur kita memberikan begitu banyak perhatian pada pentingnya keheningan dan menjalankan keheningan selama jangka waktu yang lama. (Ch 21, Summer Showers 1978)
-BABA
No comments:
Post a Comment