True education directs and counsels the mind and intellect toward earning pure (sathwic) happiness. Of course, it can be secured only by untiring effort. The scriptures declare, “Happiness cannot be acquired through happiness (Na sukhat labhyate sukham).” Only by undergoing unhappiness can happiness be won. This truth has to be instilled through spiritual education (vidya). When one knows of the bliss (ananda) that pure happiness can confer, spiritual education will become easy and palatable. Having been born as humans, all efforts must be directed to acquiring this education for immortality along with earth-bound material-centred education, for it is only education for immortality that can reveal the Atma and enable people to experience the immortal Atmic bliss (Atma-ananda).
Pendidikan yang sejati mengarahkan dan membimbing pikiran serta intelek menuju pada mendapatkan kebahagiaan yang suci (sathwik). Tentu saja, hal ini bisa didapatkan hanya dengan usaha yang tanpa kenal lelah. Naskah suci menyatakan, “Kebahagiaan tidak bisa diperoleh melalui kebahagiaan (Na sukhat labhyate sukham).” Hanya dengan mengalami ketidakbahagiaan maka kebahagiaan bisa didapatkan. Kebenaran ini harus ditanamkan melalui pendidikan spiritual (vidya). Ketika seseorang mengetahui kebahagiaan yang sempurna (ananda) yang dapat diberikan oleh kebahagiaan yang suci (satwik), pendidikan spiritual akan menjadi mudah dan menyenangkan. Dengan lahir sebagai manusia, semua usaha harus diarahkan untuk mendapatkan pendidikan ini untuk keabadian bersamaan dengan pendidikan duniawi yang berpusat pada material, karena hanya pendidikan untuk keabadian yang dapat mengungkapkan Atma dan memungkinkan manusia untuk mengalami kebahagiaan sempurna Atma yang kekal (Atma-ananda). (Vidya Vahini, Ch 11)
-BABA
No comments:
Post a Comment