The field of your heart must be
cleared of bushes and thorns. It must be ploughed and furrowed, watered and
dampened to depth. Then the seeds must be planted into the earth; not scattered
on the surface. After planting the seeds, water the field, remove the weeds,
keep away stray cattle, manure the plants, dust them with pesticides, and then
you can reap the bounteous crop. Spiritual discipline (Sadhana) means and
includes every one of these steps. If there is crooked vision, character,
thought and feelings, how can devotion even sprout or bloom? If the lamp is not
burning, it means that you have not lit it! Your spiritual progress is what is
reflected back to you as Grace. Your decline is reflected back as its absence.
Engage yourself in action that will direct your intellect and mind along divine
and sublime channels, and win His bounteous grace through worthy action.
Ladang hatimu harus dibersihkan dari semak-semak
dan duri. Ladang tersebut harus dibajak, disirami, dan dibasahi. Selanjutnya
bibit harus ditanam ke dalam tanah; bukan disebar di permukaan. Setelah benih
ditanam, ladang di-airi, gulma-gulma disingkirkan, dijauhkan dari ternak liar, tanaman
dipupuk, ditaburi dengan pestisida, dan selanjutnya engkau dapat menuai panen yang
berlimpah. Disiplin spiritual (sadhana) mencakup semua langkah-langkah tersebut.
Jika ada visi, karakter, pikiran, dan perasaan, yang tidak baik, bagaimana pengabdian
dapat tumbuh atau berkembang? Jika lampu tidak menyala, itu berarti bahwa engkau
belum menyalakannya! Kemajuan spiritualmu adalah apa yang dipantulkan kembali padamu
sebagai Berkat. Penurunan spiritual-mu tercermin kembali sebagai ketiadaan. Libatkan
dirimu dalam perbuatan yang akan mengarahkan intelek dan pikiran sepanjang saluran
ilahi yang mulia, dan menangkan berkat Tuhan yang berlimpah melalui perbuatan yang
sepatutnya.
-BABA
No comments:
Post a Comment