Sunday, December 4, 2011

Thought for the Day - 3rd December 2011 (Saturday)

To give up body consciousness must be your deeksha (steady pursuit). This must express itself in actual practice as discipline (nishtha) and training of senses and emotions (sikshana). Water or fire as such cannot move a train. They must both co-operate to produce a third thing - steam, which moves the train forward. Treat discipline as more important than even food. This body (deha) is but an instrument to realize the Indweller (Dehi). With determination and faith feed your spirit as scrupulously as you feed the body. You will attain union with the Indweller only when your mental agitations are curbed and equanimity is achieved. Whatever be the path - devotion, wisdom or selfless action, it must lead you to achieve equanimity. To cross safely across the flood of birth-death continuum, you must build this sturdy safe bridge called unflinching discipline (nishtha).

Untuk menyerahkan kesadaran badan hendaknya dengan deeksha (pengejaran yang mantap). Hal ini harus memperlihatkan dirinya sendiri dalam praktek yang sebenarnya sebagai disiplin (nishtha) dan melatih indera dan emosi (sikshana). Air atau api tidak bisa menggerakkan kereta. Keduanya harus bekerja sama-sama untuk menghasilkan yang ketiga - yaitu uap, yang bisa menggerakkan kereta. Kembangkanlah disiplin lebih penting daripada makanan. Badan (deha) ini hanyalah alat untuk menyadari Indweller (Dehi). Dengan tekad dan keyakinan, tanamkanlah semangat seperti engkau memberi makan pada badan. Engkau akan mencapai kesatuan dengan Indweller hanya ketika pergolakan mentalmu dihancurkan dan keseimbangan batin dicapai. Apapun jalan yang engkau ambil - pengabdian, kebijaksanaan atau tindakan tanpa pamrih, hal tersebut hendaknya membawamu untuk mencapai keseimbangan batin. Untuk menyeberang dengan aman melintasi banjir kelahiran-kematian-kontinum, engkau harus membangun jembatan dengan kokoh yaitu disiplin yang mantap (nishtha).

-BABA

No comments: