Thought for the Day - 20th December 2011 (Tuesday)

You must first conquer desire. For this, neither waging a war nor the use of pleasing words to persuade desire to disappear is necessary. It will not vanish for fear of one or for favour of the other. Desires are objective; they belong to the category of the ‘seen’. With the conviction "I am the see-er, not the seen", you must release yourself from attachment and conquer desire. You must watch the working of the mind, from outside it; you should not get involved in it. That is the meaning of this discipline. The faculty of the mind is like a strong current of electricity. It has to be watched from a distance and not contacted or touched. Touch it and you are reduced to ashes. So too, contact and attachment give the mind a chance to ruin you. The farther you are from it, the better. By skillful methods, you have to make the best use of it for your own welfare.

Terlebih dahulu engkau harus menundukkan keinginan. Mengenai hal ini, baik berperang maupun menggunakan kata-kata yang menyenangkan untuk mempengaruhi agar tidak ada lagi keinginan, adalah diperlukan. Keinginan tidak akan lenyap karena ketakutan seseorang atau karena kebaikan hati orang lain. Keinginan adalah tujuan/ sasaran, termasuk dalam kategori 'terlihat'. Dengan keyakinan "Aku yang melihat, bukan yang terlihat", maka engkau harus melepaskan diri dari keterikatan dan menundukkan keinginan. Engkau harus menyaksikan kerja dari pikiran, dari luar itu; engkau tidak harus terlibat di dalamnya. Itulah arti dari disiplin ini. Kemampuan pikiran dapat diibaratkan seperti arus listrik yang kuat. Ini harus diawasi dari kejauhan dan tidak diraba atau disentuh. Dengan menyentuhnya maka engkau akan terbakar menjadi abu. Demikian pula, kedekatan dan keterikatan menyebabkan pikiran untuk mencoba menghancurkanmu. Semakin jauh engkau darinya, maka semakin baik. Dengan cara yang tepat, engkau harus menggunakan yang terbaik untuk kesejahteraanmu sendiri.

-BABA