Everyone seeks and strives
to be at peace with himself and with the community around. People have tried to
get this peace by accumulating wealth, which gives power over others and the
ability to command conveniences and comforts. Some have sought positions of
authority and influence, so they can shape events suited to one’s aims and
fancies. Unfortunately, these paths are beset with fear, and the peace that is
secured thereby is liable to quick and sometimes violent extinction. Real Peace
(Shaanthi) can be achieved only through Love! It is the fruit of the tree of
life. This fruit with the sweet essence is encased in a bitter skin. The bitter
skin is symbolic of the six evil passions that encase the loving heart of man:
lust, anger, greed, attachment, pride and hate. Those who remove the exterior
through hard and consistent discipline attain the sweetness inside - the much
desired peace; this peace is everlasting, unchanging and overwhelming.
Semua orang mencari dan berusaha untuk berdamai dengan dirinya sendiri
dan dengan masyarakat sekitar. Orang-orang telah mencoba untuk mendapatkan kedamaian ini dengan mengumpulkan kekayaan, yang memberikan kekuasaan atas
orang lain dan kemampuan memerintah
dan menguasai orang lain. Beberapa orang telah mencari kedudukan,
kekuasaan, dan pengaruh,
sehingga mereka dapat membentuk sesuatu yang sesuai dengan tujuan dan kesenangannya. Sayangnya, cara ini menimbulkan kekhawatiran, dan kedamaian yang diperoleh dengan cara demikian besar kemungkinan cepat berlalu. Kedamaian yang sejati (Shaanthi)
dapat dicapai hanya melalui Cinta! Inilah buah dari pohon kehidupan. Buah ini dengan esensi manis yang terbungkus
dalam kulit yang pahit. Kulit yang pahit ini adalah simbol dari enam musuh yang ada dalam diri manusia yang menyelimuti hati yaitu: nafsu,
kemarahan, keserakahan, keterikatan, kebanggaan dan kebencian. Mereka yang menghilangkan sifat-sifat di luar diri manusia melalui disiplin keras dan konsisten akan mencapai manisnya dalam batin – kedamaian yang
paling banyak diinginkan; kedamaian yang abadi, tidak berubah dan tanpa batas.
-BABA
No comments:
Post a Comment