Sunday, December 4, 2011

Thought for the Day - 4th December 2011 (Sunday)

Generally, people seek only happiness and joy; under no circumstance do they desire misery and grief! They treat happiness and joy as their closest well-wishers, and misery and grief as their sworn enemies. This is a great mistake. When you are happy, the risk of grief is great; fear of losing the happiness will haunt you. Misery prompts inquiry, discrimination, self-examination and fear of worse things that might happen. It awakens you from sloth and conceit. Face the dualities of life with thithiksha (fortitude). But be aware, thithiksha is different from patience (Sahana). Patience is putting up with something; tolerating or bearing with it because you have no other choice. Fortitude is having the capacity to overcome it, but yet, disregarding it - that is the spiritual discipline. Putting up with the external world of duality with inner equanimity and peace is the path that will lead you to liberation. Bear all, with analytical discrimination - this type of patience will yield good results.

Umumnya, orang-orang hanya mencari kebahagiaan dan kesenangan duniawi; tidak menginginkan kesengsaraan dan kesedihan! Mereka menganggap kebahagiaan dan kesenangan sebagai sahabat terdekat mereka, dan menganggap kesengsaraan dan kesedihan sebagai musuh bebuyutan mereka. Ini adalah kekeliruan besar. Ketika engkau merasa bahagia, maka kemungkinan engkau akan mengalami kesedihan yang besar, serta takut kehilangan kebahagiaan akan menghantuimu. Penderitaan, diskriminasi, pemeriksaan diri dan takut terhadap hal-hal buruk mungkin dapat terjadi. Hal ini dapat membangunkanmu dari kemalasan dan kesombongan. Hadapilah dualitas kehidupan dengan thithiksha (ketabahan). Namun perlu diingat, bahwa thithiksha berbeda dengan kesabaran (Sahana). Kesabaran adalah menerima sesuatu tanpa mengeluh; sabar menghadapi atau menerimanya karena engkau tidak memiliki pilihan lain. Ketabahan adalah memiliki kapasitas untuk mengatasinya, tetapi tidak mengabaikan hal tersebut - inilah disiplin spiritual. Menerima tanpa mengeluh dualitas dunia luar dengan ketenangan batin dan kedamaian adalah jalan yang akan menuntunmu menuju pembebasan. Hadapilah semuanya, dengan diskriminasi analitis - tipe kesabaran ini akan mendapatkan hasil yang baik.

-BABA

No comments: