The Divine is not separate
from you. You are the Divine. This conviction must grow in you. In the
beginning you regard yourself as a mere human being. Then gradually you realize
your potential divinity. Finally you realize your own inner Divinity. Embark on
this journey to attain union with the Divine from now. Time waits for no one.
Concentrate all your efforts to realize God. The primary requisite is the
elimination of the ego; without this, the bliss of Divinity cannot be
experienced. Ostentatious worship, wealth, power and position will not help you
in the spiritual quest. They cannot confer peace or remove the fear that haunts
man all the time. Only the man of faith is completely free from fear. Hence
develop faith in God and lead a God-directed life. The one who is conscious of
one’s faults is blessed. Equally blessed are those who see the good in others.
Tuhan tidak terpisah
darimu. Engkau adalah Divine. Keyakinan ini
harus muncul dalam dirimu. Pada awalnya engkau menganggap dirimu sebagai seorang manusia biasa. Kemudian secara
bertahap engkau menyadari potensi keilahianmu. Akhirnya engkau menyadari Divinity batinmu sendiri. Mulailah perjalanan ini untuk mencapai kesatuan dengan Divine dari sekarang. Waktu tidak akan menunggu siapapun. Pusatkan semua usahamu untuk
menyadari Tuhan. Terutama yang diperlukan adalah menyingkirkan ego, tanpa ini, kebahagiaan dari Keilahian tidak bisa dialami. Suka pamer dalam
pemujaan, kekayaan,
kekuasaan dan posisi tidak akan membantumu dalam
pencarian spiritual. Hal tersebut tidak bisa memberikan kedamaian atau menghapus rasa
takut yang menghantui manusia sepanjang waktu. Hanya orang yang memiliki keyakinan yang benar-benar bebas dari
rasa takut. Oleh karena itu kembangkanlah keyakinan pada Tuhan dan jalanilah kehidupan sesuai dengan
yang diarahkan Tuhan. Orang
yang menyadari kesalahannya sendiri, adalah orang yang diberkati. Sama diberkati adalah mereka yang melihat kebaikan dalam
diri orang lain.
-BABA
No comments:
Post a Comment