Friday, July 31, 2015

Thought for the Day - 31st Juy 2015 (Friday)

The true meaning of Guru is, 'One who is beyond attributes and forms, the Supreme Self (Brahman)’. When this Self is within you, where is the need to search for a Guru? A teacher who teaches others has had a teacher himself. The one who has no Guru above him is the true Guru. The Sanskrit stanza which hails the guru as Brahma, Vishnu and Maheshwara and as Parabrahman is misinterpreted. The right approach is to consider Brahma, Vishnu and Maheshwara as the Guru. These three are symbolised by the three gunas or attributes: Brahma is Rajas, Vishnu is Satwa and Shiva represents Tamas. The whole cosmos is constituted by the three gunas and the gunas are present in you. The Trinity are present in the form of the three gunas in every human heart. Hence, you are your own guru. You need not seek him elsewhere. You have to feel at all times your inherent divinity, which is also present in everyone. When you help or feed someone you must feel that the Divine in you is feeding the Divine in others.


Arti sebenarnya dari Guru adalah, 'Orang yang berada di luar/melampaui atribut dan wujud, Yang Tertinggi (Brahman)'. Ketika Sang Diri (Atma) ini dalam dirimu, di mana kebutuhan untuk mencari Guru? Seorang guru yang mengajar orang lain telah memiliki guru sendiri. Orang yang tidak memiliki Guru di atasnya adalah Guru sejati. Bait sansekerta menunjukkan guru sebagai Brahma, Wisnu, dan Maheshwara dan sebagai Parabrahman disalahtafsirkan. Pendekatan yang tepat adalah menyadari Brahma, Wisnu, dan Maheshwara sebagai Guru. Ketiganya ini dilambangkan dengan ketiga guna atau atribut: Brahma adalah Rajas, Wisnu adalah Satwa, dan Siwa mewakili Tamas. Seluruh kosmos didasari oleh ketiga guna dan guna ada dalam dirimu. Trinitas ada dalam bentuk ketiga guna dalam setiap hati manusia. Oleh karena itu, engkau adalah guru bagi dirimu sendiri. Engkau tidak perlu mencari-Nya di tempat lain. Engkau harus merasa setiap saat, sifat ketuhanan melekat pada dirimu, yang juga ada dalam diri setiap orang. Ketika engkau membantu atau memberi makan seseorang, maka engkau harus merasakan bahwa Tuhan yang ada dalam dirimu-lah yang sedang memberi makan pada Tuhan yang ada pada orang lain. [Divine Discourse, 30-Jul-1996]

-BABA

No comments: