Saturday, July 18, 2015

Thought for the Day - 18th July 2015 (Saturday)

It is meaningless to be born as a human being and lead an animal existence. Everyone should live up to the motto - ‘Help ever - hurt never.’ Every educated person should engage oneself in selfless service to the society, with humility and a pure heart. All academic distinctions or even observance of spiritual practices are of little use if there is no love in the heart. The heart is called “Hridaya” in Sanskrit. This term is made up of the two words, ‘Hri’ and ‘Daya’ (compassion). The Lord is described as Hridyavasi (the Indweller in the heart). Love and Compassion are inherent in every person. Every being must share their love with others selflessly. Failure to share one's love is gross ingratitude to society, to which one owes everything. One should give one's love freely to others and receive love in return. This is the deep significance of human life.


Tidak ada artinya terlahir sebagai manusia dan menjalani kehidupan sebagai binatang. Setiap orang seharusnya hidup dengan semboyan - ‘Selalu menolong – tidak pernah menyakiti.’ Setiap orang yang terpelajar seharusnya melibatkan dirinya di dalam pelayanan tanpa pamrih kepada masyarakat, dengan kerendahan dan kesucian hati. Semua perbedaan akademis atau bahkan ketaatan dalam latihan spiritual tidak banyak manfaatnya jika tidak ada cinta kasih di dalam hati. Hati disebut dengan 'Hridaya' dalam bahasa sansekerta. Istilah ini disusun oleh dua kata yaitu, ‘Hri’ dan ‘Daya’ (welas asih). Tuhan disebut dengan nama Hridyavasi (yang bersemayam di dalam hati). Cinta kasih dan welas asih menjadi sifat dari setiap orang. Setiap makhluk hidup harus membagi cinta kasihnya dengan yang lainnya secara tulus. Ketidakmampuan dalam membagi cinta kasih yang dimilikinya adalah bentuk dari rasa tidak tahu terima kasih yang besar kepada masyarakat, yang mana seseorang sangat berhutang kepadanya. Seseorang seharusnya memberikan cinta kasihnya dengan gratis kepada yang lainnya dan menerima cinta kasih sebagai balasannya. Ini adalah makna yang mendalam dari kehidupan manusia. (Divine Discourse, 5 Jun 1994)

-BABA

No comments: