The road laid out by holy people has to be repaired now and then, either by those who travel through it or by those who claim authority over it. That is what is called ‘teaching (bodha)’. It is for the sake of such repairs that the Lord occasionally sends some authorised individuals, sages, and divine people. Through their good teachings, the path opened by the God-people of the past is again made clear and smooth. But how is one to know the consequence of the soul’s yearning for the Lord’s Advent? Since this can’t be known, one has to pray until the world is established in happiness. The happiness of the world is the sign of His arrival; if this is understood, then it is easy to recognise the Avatar immediately. It is then that the religion of truth (sathya), of compassion (daya), of spiritual wisdom (jnana) and of love (prema) will grow and prosper. So until these are firmly rooted, people must continue their prayers. That is the responsibility of the people.
Jalan yang dibentangkan oleh para guru suci kadang-kadang harus diperbaiki, oleh mereka yang melalui jalan itu dan juga mereka yang mengklaim otoritas atas jalan itu. Inilah yang disebut dengan ‘ajaran (bodha)’. Untuk kepentingan perbaikan jalan itu maka Tuhan sering mengutus beberapa individu yang layak seperti orang-orang suci dan orang waskita. Melalui ajaran baik mereka maka jalan yang telah dibentangkan oleh para guru-guru suci pada jaman dahulu telah dibersihkan dan diperhalus kembali. Namun bagaimana seseorang mengetahui pengaruh dari kerinduan jiwa untuk kedatangan Tuhan? Karena hal ini tidak bisa diketahui, seseorang harus berdoa sampai dunia dalam keadaan bahagia. Kebahagiaan dari dunia adalah tanda dari kedatangan-Nya; jika hal ini dapat dipahami, maka akan sangat mudah untuk mengetahui Avatara dengan segera. Dengan demikian agama kebenaran (sathya), welas asih (daya), kebijaksanaan spiritual (jnana) dan cinta kasih (prema) akan tumbuh dan berkembang. Jadi sampai semuanya ini benar-benar berakar dengan kuat, maka manusia harus melanjutkan doa mereka karena ini adalah tanggung jawab manusia. (Prema Vahini, Ch 70)
-BABA
No comments:
Post a Comment