People crave worldly happiness; this craving itself is the disease, and sufferings are but the drugs we take. In the midst of these, one rarely entertains the desire to attain the Lord. However, it is necessary to analyse and discriminate, for the spirit of renunciation is born out of such analysis. Without enquiry, detachment cannot be obtained. Miserliness is like the behavior of a dog; it must be transformed. Anger is the first enemy of a spiritual aspirant. Untruth is even worse - it destroys all the vital powers. Theft ruins life; it makes the priceless human life cheaper than rotten food. Moderate food, moderate sleep, selfless love, and fortitude will help in the upkeep of the health of both your body and the mind. Whoever you are, in whatever condition you may be, do not give room for dispiritedness! Be fearless and remember the Lord with unshaken faith and without any ulterior motive, all suffering and sorrow will fall away.
Manusia mendambakan kesenangan duniawi; pencarian ini sendiri adalah penyakit dan hanyalah obat penderitaan yang kita peroleh. Ditengah-tengah semuanya ini, seseorang jarang memiliki keinginan untuk mencapai Tuhan. Bagaimanapun juga, perlu untuk menganalisa dan membedakan, karena semangat melepaskan kehidupan duniawi muncul dari analisa seperti ini. Tanpa adanya penyelidikan maka tanpa keterikatan tidak bisa diraih. Sifat kikir seperti tingkah laku seekor anjing; sifat ini harus dirubah. Kemarahan adalah musuh pertama dari peminat spiritual. Kebohongan bahkan lebih buruk yang akan menghancurkan semua kekuatan yang penting. Mencuri menghancurkan kehidupan dan membuat kehidupan manusia yang sangat berharga menjadi lebih murah daripada makanan busuk. Makan dan tidur secukupnya, cinta kasih yang tulus dan ketabahan akan membantu dalam pemeliharaan kesehatan badan dan pikiran. Siapapun dirimu, dalam keadaan apapun dirimu, jangan memberikan ruang untuk kesedihan! Jadilah berani dan ingatlah Tuhan dengan keyakinan yang mantap dan tanpa adanya niat yang tersembunyi, semua penderitaan dan kesedihan akan menjauh. (Prema Vahini, Ch 61)
-BABA
No comments:
Post a Comment