Tuesday, November 17, 2015

THought for the Day - 17th November 2015 (Tuesday)

Every aspirant who seeks the Eternal through the path of devotion should strive to keep away from the turmoils, cruelties, and falsehoods of this world and practice truth, righteousness, love, and peace. This is indeed the path of devotion. Those who seek union with God and those who seek the welfare of the world should discard as worthless both praise and blame, appreciation and derision, prosperity and adversity. They should courageously keep steady faith in their own innate reality and dedicate themselves to spiritual uplift. No one, not even a great spiritual personality (maha-purusha) or Avatar, can ever escape criticism and blame. Learn from their lives. Great souls hold on to truth and live by them. Those who indulge in criticism or blame will realise their greatness in time. As aspirants, stay away from ignorant people and desist in discussing your beliefs and convictions with them. Become immersed in holy books and be in the company of the Lord’s devotees.


Setiap peminat spiritual yang mencari keabadian melalui jalan bhakti dan harus berusaha menjauh dari huru-hara, kekejaman dan kebohongan dari dunia ini dan melakoni kebenaran, kebajikan, cinta kasih, dan kedamaian. Inilah sesungguhnya jalan dari bhakti. Bagi mereka yang mencari penyatuan dengan Tuhan dan juga bagi mereka yang mencari kesejahteraan dunia seharusnya membuang yang tidak bernilai seperti pujian dan menyalahkan, penghargaan dan ejekan, kesejahteraan dan kemalangan. Mereka harus berani menjaga keyakinannya tetap mantap di dalam kenyataan bawaan mereka yang sejati dan mempersembahkan diri mereka sendiri dalam pengangkatan spiritual. Tidak ada seorangpun, bahkan juga para perwujudan spiritual yang agung (maha-purusha) atau avatara, tidak dapat pernah lepas dari kritikan dan menyalahkan. Belajarlah dari kehidupan mereka. Para jiwa-jiwa yang agung menjunjung kebenaran dan hidup berdasarkan nilai itu. Bagi mereka yang senang dalam mengkritik atau menyalahkan akan menyadari kemuliaan para jiwa-jiwa agung pada waktunya. Sebagai peminat spiritual, menjauhlah dari orang-orang yang bodoh dan berhenti dalam mendiskusikan keyakinan dan pendirianmu dengan mereka. Terbenamlah dalam buku-buku suci dan bergaulah dengan bhakta Tuhan. -Prema Vahini, Ch 17.

-BABA

No comments: