Monday, November 2, 2015

THought for the Day - 2nd November 2015 (Monday)

Unbridled freedom is destructive of dharma, and it also harms the woman herself. Mixing in society without any discrimination produces ruinous results. Of course there were educated women in the past, but they never gave up their dharma, they never forgot the goal of Atmic dharma. Education must be built on the basis of discrimination. Sulabha, Savitri, Anasuya, Gargi, Nalayani, and other such models of chastity, and devotees of the Lord like Meera or yoginis like Chudala, were born in this country of God (Bharatha-desa); they strengthened dharma by their adherence to it. It is through the examples of such great and holy women, with their character and conduct inspired by devotion and spiritual wisdom, that even today simplicity, humility, and devotion shine in the hearts of most Indian women. Today, women should draw inspiration from them and efforts must be made to live as they did in the past.

Kebebasan yang tak terkendali dapat merusak dharma, dan juga merugikan wanita itu sendiri. Pencampuran dalam masyarakat tanpa diskriminasi akan menghasilkan kehancuran. Tentu saja di masa lalu terdapat wanita terdidik, tetapi mereka tidak pernah meninggalkan dharma mereka, mereka tidak pernah lupa tujuan dari dharma Atma. Pendidikan harus dibangun atas dasar diskriminasi. Sulabha, Savitri, Anasuya, Gargi, Nalayani, dan contoh-contoh wanita lainnya yang memiliki kesucian, dan pengabdian pada Tuhan seperti Meera atau yoginis seperti Chudala, lahir di negara ini (Bharatha-desa); mereka diperkuat oleh dharma karena kepatuhan mereka pada dharma tersebut. Melalui contoh-contoh wanita yang demikian mulia dan suci, dengan karakter dan perilaku mereka terinspirasi oleh pengabdian dan kebijaksanaan spiritual mereka, bahkan hari ini kesederhanaan, kerendahan hati, dan pengabdian bersinar di hati sebagian besar wanita India. Saat ini, para wanita seharusnya mendapatkan inspirasi dari mereka dan berbagai upaya hendaknya dilakukan untuk menjalani kehidupan seperti yang mereka lakukan di masa lalu. (Dharma Vahini, Ch 5)

-BABA

No comments: