To a superficial observer, life appears to revolve around eating and drinking, working, and sleeping. But verily life has a much deeper significance. Life is a sacrifice (yajna). Every little act is an offering to the Lord. If your days are spent in deeds performed in this spirit of surrender, your sleep would be a total immersion in the Divine Consciousness (Samadhi)! Most people commit the great fault of identifying themselves with the body and accumulate a variety of things for its upkeep and comfort. When the body becomes weak and decrepit with age, they still attempt to bolster it by one means or the other. How long can death be postponed? When Yama’s (Lord of Death’s) warrant comes, everyone must depart. Position, pride, and power - all vanish before death. Remember, you are not this body! It is your vehicle to serve all. Realising this, strive day and night, with purity in body, mind and spirit, to realise the Higher Self.
Bagi pengamat yang dangkal, hidup nampaknya berputar di sekitar makan dan minum, bekerja, dan tidur. Tetapi sesungguhnya kehidupan memiliki makna yang jauh lebih dalam. Hidup adalah pengorbanan (yajna). Setiap tindakan kecil adalah persembahan kepada Tuhan. Jika hari-harimu dihabiskan dalam perbuatan yang dilakukan dalam semangat pasrah total ini, maka tidurmu akan menjadi perendaman total dalam Kesadaran Ilahi (Samadhi)! Kebanyakan orang melakukan kesalahan besar mengidentifikasi diri dengan badan jasmani dan menumpuk berbagai hal untuk pemeliharaan dan kenyamanan badan. Ketika badan jasmani menjadi lemah dan tua karena usia, mereka masih berusaha untuk mendukung satu dengan yang lainnya. Berapa lama kematian bisa ditunda? Ketika surat perintah Dewa Yama (Dewa Kematian) datang, setiap orang harus berangkat. Posisi, kebanggaan, dan kekuasaan - semuanya ini lenyap sebelum kematian. Ingatlah, engkau bukanlah badan ini! Ini adalah kendaraanmu untuk melayani semuanya. Sadarilah hal ini, berusahalah siang dan malam, dengan kemurnian badan, pikiran, dan jiwa, untuk mencapai Yang Tertinggi (Tuhan). (Prema Vahini, Ch 6)
-BABA
No comments:
Post a Comment