Sunday, November 29, 2015

Thought for the Day - 21th November 2015 (Saturday)

In today’s novel civilization, emergence of discordant notes has silenced the call of the Divine from within. People are eager to make their lives a merry-go-round but it is turning into a painful tangle of troubles. They are not discovering the cause of the contradiction and are wasting their years in empty ephemeral pomp and pretense. Real progress means raising the level of moral life and brightening daily lives with goodness and godliness. Life must be an incessant process of repair and reconstruction, of discarding evil and developing goodness. Paddy grains must discard the husk to become consumable rice. Cotton must be reformed as yarn to become wearable cloth. Even gold nuggets have to undergo the crucible and get rid of alloys. So too, all of you must purify your instincts, impulses, passions, emotions and desires. Only then you can progress in good thoughts, deeds and words. Your intrinsic value is directly proportional to the level of transformation you achieve.


Dalam peradaban yang baru saat sekarang, munculnya nada-nada pertentangan telah melenyapkan panggilan Illahi dari dalam diri. Manusia lebih berhasrat untuk membuat hidupnya berputar-putar tanpa akhir namun pada gilirannya akan memberikan kekacauan masalah yang sangat menyakitkan. Mereka tidak mengungkapkan penyebab dari semua pertentangan dan sedang menghabiskan tahun-tahun hidup mereka dalam kemegahan sementara yang kosong dan juga dengan kepura-puraan. Kemajuan yang sebenarnya berarti menaikkan tingkat kehidupan moral dan menerangi kehidupan sehari-hari dengan kebaikan dan terhormat. Hidup haruslah menjadi sebuah proses perbaikan dan pemugaran kembali yang tidak putus-putusnya, dengan membuang kejahatan dan mengembangkan kebaikan.  Butiran padi harus membuang sekamnya untuk bisa dikomsumsi. Kapas harus dibentuk menjadi benang untuk bisa menjadi kain yang bisa dipakai. Bahkan bongkahan emas harus mengalami peleburan dan menghilangkan campurannya. Begitu juga, semua dari kalian harus memurnikan nalurimu, dorongan hati, nafsu, emosi, dan keinginan. Hanya kemudian engkau dapat berkembang dalam pikiran, perbuatan, dan perkataan yang baik. Nilai dari hakekat dirimu secara langsung sebanding dengan tingkat perubahan yang engkau raih. (Divine Discourse, 22-11-1986)

-BABA

No comments: