The mind is the wind that brings to us the smell – foul or fragrant from the world. When the mind turns towards foul, it makes you disgusted. When it turns towards the fragrant, you become happy. The wind gathers the cloud from four quarters; similarly your mind brings into your consciousness many disappointments. It is also the same mind of yours, which scatters away the clouds that darken it or make it feel lost in the night of doubt. Control the mind and you will remain unruffled at all times. This is the secret to undisturbed peace – Shanti, and this is the education that all of you must first secure firmly. To gain this equanimity, you do not need high degrees, but systematic spiritual effort (Sadhana). Then you will be always happy, whether you are poor or rich, appreciated or criticised, prosperous or unlucky. That is an armour without which it is foolish to enter the arena of life.
Pikiran adalah angin yang membawa kepada kita rasa bau – bau busuk atau bau wangi dari dunia. Ketika pikiran diarahkan ke bau busuk maka ini membuatmu menjadi jijik. Ketika pikiran diarahkan ke bau wangi maka engkau menjadi senang. Angin mengumpulkan awan dari empat penjuru; sama halnya pikiranmu membawakan ke kesadaranmu banyak kekecewaan. Ini juga pikiranmu yang sama yang menghalau awan yang menggelapkannya atau membuatnya merasa kehilangan dalam malam keraguan. Kendalikan pikiran dan engkau akan tetap tenang sepanjang waktu. Inilah rahasia untuk kedamaian yang tidak terganggu – Shanti, dan ini adalah pendidikan yang semua darimu harus pertama dapatkan. Untuk bisa mendapatkan ketenangan hati ini, engkau tidak perlu sarjana yang tinggi, namun usaha spiritual yang bersifat sistematis (Sadhana). Kemudian engkau akan selalu bahagia, apakah engkau miskin atau kaya, dihargai atau dikritik, beruntung atau tidak beruntung. Itu adalah sebuah baju pelindung dan adalah kebodohan dengan memasuki arena kehidupan tanpa baju pelindung ini. (Divine Discourse, 20 Dec, 1958)
-BABA
No comments:
Post a Comment