Divine Life is based on the quality of calm serenity (satwa guna), which must be cultivated. This quality can be built only upon satwic food - food that promotes health, strength, lightness of spirit, and earnestness of endeavour. There is no use distributing the juice of spirituality to underfed and weak people; make them strong enough to entertain strong beliefs and preserve strong ideals. Physical hunger must first be appeased by simple pure (satwic) food. Then, try to repeat the name of the Lord, the name that appeals to you the most. Do not treat the Name lightly; respect it even if you hear it from the lips of a beggar who uses it to procure alms. Though the person who utters it may not be good or may not have good intention, do not ill-treat the Name; for its purity can never be harmed. Thank them for reminding you of the Lord and go your way. Above all, do not laugh at and discourage those who call on the Lord.
Hidup illahi didasarkan pada kualitas ketenangan (satwa guna), yang harus kita tingkatkan. Kualitas ini dapat dibangun hanya melalui makanan yang satwik – makanan yang meningkatkan kesehatan, kekuatan, penerangan dari jiwa, dan kesungguhan dalam usaha. Tidak ada gunanya membagikan jus spiritual kepada mereka yang kurang makan dan lemah; buatlah mereka menjadi cukup kuat untuk mempunyai keyakinan yang mantap dan menjaga ideal yang kuat. Rasa lapar fisik yang pertama harus diredakan dengan makanan yang sederhana dan murni (satwik). Kemudian, cobalah untuk mengulang-ulang nama Tuhan, nama Tuhan yang paling engkau senangi. Jangan memperlakukan nama Tuhan dengan sembarangan; hormati nama Tuhan walaupun engkau mendengarnya dari mulut seorang pengemis yang mereka gunakan untuk mendapatkan sedekah. Meskipun orang yang mengucapkan nama Tuhan tidak baik atau tidak memiliki niat yang baik, jangan perlakukan buruk nama Tuhan itu; karena kesucian dari nama Tuhan itu tidak dapat dirusak. Ucapkan terima kasih kepada mereka karena mengingatkanmu pada Tuhan dan tinggalkan mereka. Diatas semuanya, jangan menertawakan dan mengecilkan hati bagi mereka yang menyebut nama Tuhan. (Divine Discourse, 14 Dec 1958)
-BABA
No comments:
Post a Comment