In the past, Divine incarnations rid the world of evil by destroying the few fanatics and ogres who wrought it. But in the present times, fanaticism and felony reigns in every heart. The evil people are legion, no one is free from that taint, and all are wicked to some extent or the other. Therefore, everyone needs correction. Everyone must be educated and guided in the right path. Every being is a pilgrim destined to return to God and merge in Him. But most people have forgotten the path, they wander like lost children, wasting precious time in the by-lanes of the world. Human beings are the best amongst creation who can feel, think and experience their own journey across time! Armed with the sword of discrimination (Viveka) and the shield of renunciation (Vairagya), you must use this precious opportunity to transform yourself to become Divine - that is your destiny, the plan and purpose of your being.
Di zaman dahulu, inkarnasi Tuhan melenyapkan kejahatan yang ada di dunia dengan menghancurkan beberapa orang yang fanatik dan juga raksasa yang menyebabkan terjadinya kegelisahan. Namun di saat sekarang, kefanatikan dan kejahatan ada di dalam setiap hati. Manusia yang jahat sangat banyak sekali, tidak ada seorangpun yang bebas dari noda itu, dan semuanya adalah jahat untuk sampai pada taraf tertentu. Maka dari itu, setiap orang memerlukan perbaikan. Setiap orang harus dididik dan dituntun pada jalan yang benar. Setiap orang melakukan perziarahan yang tujuannya adalah kembali pada Tuhan dan menyatu dengan-Nya. Namun kebanyakan orang telah melupakan jalan itu, mereka menggeluyur seperti anak-anak yang tersesat, menyia-nyiakan waktunya yang berharga di jalan duniawi. Manusia adalah yang terbaik diantara ciptaan yang mana dapat merasakan, berpikir, dan mengalami perjalanan mereka sendiri melewati waktu! Dipersenjatai dengan pedang kemampuan membedakan (Viveka) dan baju pelindung berupa melepaskan kehidupan duniawi (Vairagya), engkau harus menggunakan kesempatan yang berharga ini untuk merubah dirimu sendiri menjadi illahi - itu adalah takdirmu, rencana, dan tujuan dari dirimu sendiri. (Divine Discourse, Jan 25, 1963)
-BABA
No comments:
Post a Comment