God is not attracted by learning or scholarship, which does not lead anywhere except towards egoism and pride. God is drawn only by pure devotion. Bring to Me, whatever troubles you have, I shall take them on and give you bliss! You rush to the temple or Prasanthi Nilayam and crave to get a darshan! What greater sign of devotion is needed than this yearning? But, this love is not enough! In fact, it does not mean much at all! What is needed is the regulation of that Love, in the form of virtue and service. If you succeed in that, you truly achieve something. Renunciation and divine love should reverberate the atmosphere, and silence as the discipline should fill the place. Have the Name of the Lord on your tongue and the form of your chosen Lord before your eye. If you shape yourself this way, the place where you stand will become Kashi and your home will become Badri.
Tuhan tidak tertarik dengan kepintaran atau kesarjanaan, yang mana tidak menuntun kemanapun juga selain egoisme dan kesombongan. Tuhan ditarik hanya dengan bhakti yang murni. Bawalah kepada-Ku, apapun masalah yang engkau miliki, Aku akan mengambil semuanya itu dan memberikanmu kebahagiaan! Engkau bergegas pergi ke tempat suci atau Prasanthi Nilayam dan berharap mendapatkan darshan! Apa tanda yang lebih besar dari bhakti yang dibutuhkan daripada kerinduan ini? Namun, kasih ini tidaklah cukup! Sejatinya, hal ini tidak berarti banyak sama sekali! Apa yang diperlukan adalah peraturan dari kasih itu, dalam bentuk kebajikan dan pelayanan. Jika engkau berhasil dalam hal itu, engkau sebenarnya mencapai sesuatu. Melepaskan keterikatan pada duniawi dan kasih illahi harus menggetarkan atmosfer, dan keheningan sebagai disiplin harus memenuhi ruangan. Miliki nama Tuhan di lidahmu dan wujud Tuhan yang telah engkau pilih di matamu. Jika engkau membentuk dirimu seperti cara ini, tempat dimana engkau berdiri akan menjadi Kashi dan rumahmu akan menjadi Badri. [Divine Discourse, 3 Feb 1964]
-BABA
No comments:
Post a Comment