We eat food today just as we have been doing all these years. We are looking at the same faces today that we have been seeing all these days. Are we asking ourselves, why do we see the same face again and again? We feed the same stomach which we had fed with food yesterday and the day before. Do we ever question why do we have to feed the same stomach again today? We easily understand and accept these normal tasks, but why do we think and question our traditions and customs and even the act of praying to God every day? Our sacred scriptures and divine stories from the past are to guide and save us. Times may change, the world may change, new epochs may come, but Divinity is one and the same, and is unchanging. Most of you seek things that are ever-changing. Why don’t you seek things that are permanent and unchanging?
Kita makan makanan setiap hari walaupun kita telah melakukannya sepanjang tahun. Kita memandang wajah yang sama setiap hari yang telah kita lihat sepanjang hari. Apakah kita menanyakan diri kita sendiri, mengapa kita melihat wajah yang sama berulang kali? Kita memberikan makan perut yang sama kemarin dan hari sebelumnya. Apakah kita pernah menanyakan mengapa kita harus memberikan makanan pada perut yang sama hari ini? Kita dengan mudah mengerti dan menerima kegiatan yang normal ini, namun mengapa kita berpikir dan menanyakan tradisi dan kebiasaan kita serta bahkan kegiatan ibadah kepada Tuhan setiap harinya? Naskah suci dan juga cerita suci kita dari masa lalu adalah untuk menuntun dan menyelamatkan kita. Waktu boleh berubah, dunia boleh berubah, zaman baru bisa datang, namun keillahian adalah satu dan sama dan tidak berubah. Kebanyakan darimu mencari hal yang selalu berubah. Mengapa engkau tidak mencari hal-hal yang kekal dan tidak berubah? (Summer Showers in Brindavan, 1977, Ch 1)
-BABA
No comments:
Post a Comment