Born in society, brought up in society, educated by society and deriving countless benefits from society, what are you doing for society? Social service should be regarded as an expression of gratitude to society for what it has done for us. Without society we cannot survive. The God-given body should be employed for practising Dharma (prescribed duties). Women should treat even their daily chores as a form of concentrated work. If they are unable to attend a Satsang (spiritual gathering) on account of household duties, they should not feel miserable. Discharge of duties at home is as sacred as attending a satsang. Only if you do your duties at home properly will you be able to render proper service outside. In whatever work you do at home, whether sweeping the floor or making chapatis, convert it into a form of spiritual exercise. Infuse every action with love of the Divine and dedicate it to God.
Lahir dalam masyarakat dan besar dalam masyarakat, mendapatkan pendidikan dari masyarakat dan memperoleh keuntungan yang tidak terhingga dari masyarakat, lantas apa yang engkau lakukan untuk masyarakat? Pelayanan sosial seharusnya dipersembahkan sebagai rasa terima kasih kepada masyarakat terhadap apa yang telah diberikan kepada kita. Tanpa masyarakat maka kita tidak bisa bertahan. Tuhan memberikan tubuh seharusnya digunakan untuk menjalankan Dharma (dijelaskan sebagai kewajiban). Wanita seharusnya memperlakukan bahkan kegiatannya sehari-hari sebagai bentuk dari kerja yang terpusat. Jika mereka tidak mampu untuk hadir dalam Satsang (perkumpulan spiritual) karena kewajiban di rumah, mereka seharusnya tidak merasa sedih. Melaksanakan kewajiban di rumah adalah sama sucinya dengan menghadiri satsang. Hanya jika engkau melaksanakan kewajibanmu di rumah dengan baik maka engkau akan mampu melakukan pelayanan di luar. Apapun pekerjaan yang engkau lakukan di rumah, apakah itu menyapu lantai atau membuat makanan chapati, maka ubahlah semua kegiatan itu dalam bentuk latihan spiritual. Masukkan ke dalam setiap perbuatan dengan kasih Tuhan dan persembahkan kepada Tuhan. (Divine Discourse, Mar 23, 1989)
-BABA
No comments:
Post a Comment