Friday, June 2, 2017

Thought for the Day - 2nd June 2017 (Friday)


The present day education has only a means of livelihood as its aim. It is job-oriented, not truth-oriented, not God-oriented. Life must be lived in love, peace and bliss. Therefore, even while in schools and colleges, boys and girls must know about the ever peaceful, ever blissful, ever loving Eternal Soul (Atma). The body, the senses, the mind, the reason and intellect are all unreal in the sense of temporary existence. Raising the standard of living is not as important as raising the level of consciousness. Education today highlights accumulation of things. Indeed, giving up is equally essential. Renunciation is not a loss; it is highly profitable, because you acquire joy thereby. Renunciation means freedom; it is surrender to God, love and freedom. God can be realised only through the expansion of Love. Students and youth must lead lives anchored in righteousness and wisdom, and be shining examples of simplicity, humility and mutual service.
Pendidikan saat sekarang hanya menjadi sarana untuk mencari nafkah sebagai tujuannya. Ini adalah berorientasi pada pekerjaan dan bukan berorientasi pada kebenaran dan Tuhan. Hidup harus hidup dalam kasih, kedamaian dan kebahagiaan. Maka dari itu, bahkan ketika masih di sekolah atau kampus, para pelajar baik putra dan putri harus mengetahui jiwa yang kekal (atma) yang selalu penuh kedamaian, penuh kebahagiaan dan penuh kasih. Tubuh, indria, pikiran, akal budi, dan kecerdasan semuanya adalah tidak nyata dalam arti keberadaan yang sementara. Meningkatkan standar hidup adalah tidak sepenting dalam meningkatkan tingkat kesadaran. Pendidikan saat sekarang hanya menyoroti akumulasi dari benda-benda duniawi. Sejatinya, ketidakterikatan pada benda-benda duniawi adalah sama-sama mendasar. Tanpa keterikatan adalah bukan kehilangan; ini adalah benar-benar menguntungkan, karena engkau akan mendapatkan suka cita. Tanpa keterikatan berarti kebebasan; ini adalah berserah diri kepada Tuhan, cinta kasih, dan kebebasan. Tuhan dapat disadari hanya melalui perluasan cinta kasih. Para pelajar dan pemuda harus menjalani hidup yang berlabuh pada kebajikan dan kebijaksanaan, dan menjadi contoh yang bersinar dalam kesederhanaan, kerendahan hati, dan saling melayani. (Divine Discourse, Feb 8 1987)

-BABA

No comments: