The six vices of lust, anger, greed, pride, delusion and envy have enveloped most people. Attachment and aversion have gripped them. Due of this most people have forgotten their real nature and are filled with pride of all sorts. Losing their power of discrimination (vichakshana-jnana), people indulge in all kinds of misbehavior towards others. The scriptures prescribe devotional worship (upasana) as a means of getting rid of these bad qualities. Upasana is the process of elimination of the accumulated impurities in the mind resulting from impure thoughts and actions in the past. As a lighted joss stick removes by its fragrance the bad odour in a place, devotional repetition of the name of God drives away the impurities of the mind. Remember, all actions done as an offering to God are pure actions (sat-karmas). Through such actions, the mind is purified.
Enam sifat buruk yaitu nafsu, amarah, tamak, sombong, khayalan, dan iri hati telah berkembang dalam diri kebanyakan orang. Keterikatan dan antipati telah mencengkram mereka. Disebabkan oleh ini maka kebanyakan orang telah melupakan sifat sejati mereka dan diliputi dengan kesombongan segala macam. Kehilangan kemampuan mereka dalam membedakan (vichakshana-jnana), manusia terlibat dalam berbagai jenis tingkah laku yang salah kepada yang lainnya. Naskah suci menjelaskan pemujaan bhakti (upasana) adalah sebagai sarana dalam menghilangkan sifat-sifat buruk ini. Upasana adalah proses dalam melenyapkan kumpulan dari ketidakmurnian dalam pikiran akibat dari ketidakmurnian dalam pikiran dan tindakan di masa lalu. Seperti halnya dupa yang menghilangkan bau busuk di sekitarnya dengan keharumannya, pengulang-ulangan nama suci Tuhan mengusir ketidakmurnian pikiran. Ingatlah, semua perbuatan yang dilakukan sebagai persembahan kepada Tuhan adalah perbuatan yang suci (sat-karmas). Melalui perbuatan itu, pikiran disucikan. (Divine Discourse, Oct 4, 1989)
-BABA
No comments:
Post a Comment