Monday, August 7, 2017

Thought for the Day - 7th August 2017 (Monday)

A millionaire pays income-tax with tears in his eyes; a headmaster joyfully gives up the furniture and laboratory appliances of his school when he is transferred to some other place. Why? Because the headmaster knows that he is only the caretaker, not the owner. He is not attached to these articles; he knows that they belong to the government. So too, feel that your family, house, property, car, etc. are all the Lord's property and that you are only the trustee; be ready to give them up without a murmur at a moment's notice. Sacred scriptures contain the drugs to cure attachment and endow you with the strength of detachment. Sacrifice (Tyaga) does not mean that you should not value things; you may even care for them. But always remember that they are transient, that the joy they give is trivial and temporary. Know their real worth; do not over-estimate them. Do not develop attachment (moha) towards them.


Seorang jutawan membayar pajak penghasilan dengan tetesan air mata; seorang kepala sekolah penuh suka cita melepaskan semua perabotan dan perlengkapan laboratorium yang ada di sekolahnya ketika ia dipindahkan ke tempat yang lainnya. Mengapa? Karena kepala sekolah mengetahui bahwa ia hanya seorang pengurus saja dan bukan pemiliknya. Ia tidak terikat dengan barang-barang ini, ia mengetahui bahwa barang-barang itu milik pemerintah. Begitu juga, rasakan bahwa keluarga, rumah, kekayaan, mobil, dsb semuanya adalah milik Tuhan dan engkau hanya sebagai penjaganya saja; bersiaplah melepaskan semuanya itu tanpa mengeluh pada saat pemberitahuan itu. Naskah suci mengandung obat untuk menyembuhkan keterikatan dan memberikanmu kekuatan untuk tidak terikat. Pengorbanan (Tyaga) tidak berarti bahwa engkau tidak menghargai benda-benda itu; engkau mungkin peduli dengan benda-benda itu. Namun selalu ingat bahwa semua benda-benda itu adalah bersifat sementara, bahwa suka cita yang diberikan oleh benda-benda itu juga adalah sementara. Ketahuilah manfaatnya yang sebenarnya; jangan terlalu memperhatikan semuanya itu. Jangan mengembangkan keterikatan (Moha) kepada semuanya itu. [Divine Discourse - August 19, 1964]

-BABA

No comments: