Just as the body is the house you live in, the world is the body of God. An ant biting the little finger of your foot is able to draw your full attention to the spot, and you react to that pain immediately. You must similarly feel the pain, misery, joy or elation, wherever it is present; you must make an effort to protect your countries and fellow countrymen, however remote may be the place where the suffering occurs. Be kind with all your kith and kin. Expand your empathy; serve others who are in need to the extent your skill and resources permit you. Do not fritter away your talents in profitless channels. Everyone consumes a large quantity of food, but never calculates what one does in return to the society that helped one to live! The food you eat must be transformed into service, either towards one's best interest, or for the interests of others. You should not be a burden on others or an enemy of yourself.
Sama halnya dengan tubuh adalah rumah dimana engkau tinggal, dunia adalah tubuh dari Tuhan. Seekor semut yang sedang menggigit jari kelingking kakimu mampu untuk menarik seluruh perhatian pada titik sakit itu dan engkau bereaksi dengan segera. Sama halnya engkau harus merasakan rasa sakit, penderitaan, suka cita, atau kegembiraan, dimanapun itu terjadi; engkau harus melakukan sebuah usaha untuk melindungi negaramu dan saudara sebangsamu, bagaimanapun terpencilnya tempat itu dimana terjadi penderitaan. Jadilah baik kepada semua sanak keluargamu. Kembangkan empatimu; layani yang lain yang memerlukan sampai pada keahlian dan sumber daya yang engkau miliki. Jangan menyia-nyiakan bakatmu untuk hal yang tidak berguna sama sekali. Setiap orang mengonsumsi banyak makanan, namun tidak pernah menghitung apa yang seseorang dapat lakukan sebagai balasan kepada masyarakat yang telah membantunya untuk hidup! Makanan yang engkau makan harus dirubah menjadi pelayanan, untuk kepentingan terbaik seseorang atau untuk kepentingan yang lain. Engkau seharusnya tidak menjadi beban bagi yang lain atau menjadi musuh diri sendiri. (Divine Discourse, Feb 3, 1964)
-BABA
No comments:
Post a Comment