Your mind is too full of the world and your stomach demands too much of your time and energy. Desires and wants are multiplying faster than your capacity to satisfy them, and your dreams are far too fanciful, leading you into false victories and absurd adventures. Engrossed in the analysis of the material world, you have lost all sense of spirit, sweetness and sublimity. Under this new dispensation, truth is yet another word in the dictionary. Compassion is reduced to a meaningless travesty. People lack self-confidence. Even at the slightest provocation, you are rapidly transformed into a wild and vicious beast. Humility, patience, reverence - these are as invalid as a flameless lamp in the far distance. The only hope you have in today’s dreadful darkness is the name of God. That is the raft which will take you across this stormy sea, darkened by hate and fear, and churned by anxiety and terror. Take it with all earnestness and steadfast faith.
Pikiranmu sudah terlalu penuh dengan dunia dan perutmu meminta terlalu banyak untuk waktu dan energimu. Keinginan dan kebutuhan terus meningkat semakin cepat daripada kapasitasmu untuk memuaskan semuanya itu, dan impianmu adalah terlalu aneh, menuntunmu pada keberhasilan yang semu dan petualangan yang tidak masuk akal. Berminat pada analisa dunia material, engkau telah kehilangan semua rasa semangat, rasa manis, dan keagungan. Dibawah sistem baru ini, kebenaran adalah kata lain dalam kamus. Rasa welas asih menurun menjadi sebuah parodi yang tanpa makna. Manusia kurang memiliki rasa percaya diri. Bahkan hanya dengan sedikit hasutan maka engkau dengan cepat berubah menjadi seekor binatang buas yang kejam dan ganas. Sifat kerendahan hati, kesabaran, penghormatan – semuanya ini menjadi tidak berarti seperti halnya lampu yang tidak menyala di kejauhan. Satu-satunya harapan yang engkau miliki pada kegelapan yang sangat mengerikan pada saat sekarang adalah nama suci Tuhan. Itu adalah rakit yang akan membawamu menyebrangi lautan yang penuh badai ini yang digelapkan oleh kebencian dan ketakutan, dan dikacaukan oleh kecemasan dan terror. Ambillah nama Tuhan ini dengan penuh kesungguhan dan keyakinan yang teguh. [Divine Discourse, Feb 26, 1968]
-BABA
No comments:
Post a Comment