Jesus was compassion (karuna) come in human form. He spread the spirit of compassion and conferred solace on the distressed and the suffering. Good works always provoke the wicked. But one should not falter or fear when opposition obstructs. The challenge gives joy, it evokes hidden sources of strength and brings down grace to reinforce the effort. Pleasure springs during the interval between two pains. One has to struggle with difficulties in order to taste the delight of victory. Jesus was the target for many mighty obstacles and He braved them all. Jesus was love incarnate. He manifested love in the form of service. Jesus wore himself out in such service. The heart full of compassion is truly the temple of God. Develop compassion. Serve food to the hungry, solace to the forlorn, and consolation to the sick and the suffering. Live in Love. Be good, do good and see good. This is the way to God.
Yesus adalah welas asih (karuna) yang datang dalam wujud manusia. Beliau menyebarkan semangat belas kasih dan memberikan penghiburan kepada orang-orang yang tertekan dan menderita. Jalan kebaikan selalu menimbulkan munculnya kejahatan. Tetapi seseorang hendaknya tidak goyah atau takut saat lawan menghambat jalan kebaikan. Penolakannya memberi kegembiraan, hal itu membangkitkan sumber kekuatan tersembunyi dan membawa berkat untuk memperkuat upaya ke arah kebaikan. Kegembiraan merupakan selang waktu antara dua rasa sakit. Kita harus berjuang dengan kesulitan untuk merasakan kegembiraan kemenangan. Yesus adalah sasaran dari begitu banyak rintangan besar dan Beliau menangkis mereka semuanya. Yesus adalah cinta-kasih yang berinkarnasi. Ia mewujudkan cinta-kasih dalam bentuk pelayanan. Yesus memakai dirinya dalam pelayanan seperti itu. Hati yang penuh welas asih sebenarnya adalah kuil Tuhan. Kembangkan welas asih. Sediakan makanan bagi orang yang lapar, berikan penghiburan kepada orang yang bersedih, dan berikan penghiburan kepada orang sakit dan mengalami penderitaan. Hiduplah dalam cinta-kasih. Jadilah orang baik, berbuat baik, dan lihat yang baik. Inilah jalan menuju Tuhan. (Divine Discourse, Dec 25, 1981)
-BABA
No comments:
Post a Comment