Saturday, December 16, 2017

Thought for the Day - 16th December 2017 (Saturday)

Sage Patanjali defines Yoga as the control (nirodha) of the agitations (vrittis) of your mind (chitta). When your mind is stilled and is free from waves produced by the wind of desire, then you become a Yogi! Lord Krishna is called Yogeeshwara in the Gita, for, as the highest Yogi He is the ocean that is unaffected by the waves which agitate the surface. Indeed, young Lord Krishna danced on the hood of the serpent Kaliya and forced it to vomit its poison! The inner significance is that He rendered the poisonous snake (sensual desires) harmless! Yoga that enables you to practice sense control and not merely breath control, is the best way to attain the Yogeeshwara. Transcend the ‘many-consciousness’ (anekatwa bhava) and cultivate ‘One Consciousness’ (ekatwa bhava)! That will end strife, grief, pain and pride. See all as many expressions of the One Lord, as manifold bulbs of various colours and wattage lit by the same current.

Guru suci Patanjali menjelaskan Yoga sebagai pengendalian (nirodha) dari kegelisahan (vrittis) pikiranmu (chitta). Ketika pikiranmu tenang dan bebas dari gelombang yang dihasilkan oleh angin keinginan, kemudian engkau menjadi seorang Yogi! Sri Krishna disebut sebagai Yogeeshwara di dalam Gita, karena Sri Krishna sebagai Yogi yang tertinggi dimana Beliau adalah lautan yang tidak terpengaruh dengan gejolak yang ada di permukaan. Malahan, Sri Krishna waktu kecil menari di atas kepala ular berbisa Kaliya dan memaksa ular itu untuk memuntahkan racunnya! Makna yang ada di dalam kisah ini adalah Sri Krishna membuat bisa ular itu (keinginan sensual) menjadi tidak berbahaya! Yoga yang memungkinkan bagimu untuk melatih pengendalian indria dan tidak hanya pengendalian pernafasan, adalah jalan terbaik untuk mencapai Yogeeshwara. Berjalanlah untuk melampaui ‘kesadaran yang beranekaragam’ (anekatwa bhava) dan tingkatkan ‘kesadaran akan kesatuan’ (ekatwa bhava)! Hal itu akan mengakhiri perselisihan, kesedihan, penderitaan, dan kesombongan. Lihatlah semuanya sebagai banyak ekspresi dari Tuhan yang satu, seperti halnya berbagai jenis warna dari tegangan bola lampu yang dialiri oleh arus listrik yang sama. [Divine Discourse, May 10, 1969]

-BABA

No comments: