Tuesday, October 6, 2020

Thought for the Day - 28th September 2020 (Monday)

The human body has been referred to as tungabhadra. Tunga means infinite and bhadra means auspiciousness. Thus, it means that the body is an infinite reservoir of auspiciousness. Everyone must therefore carefully introspect to check whether this sacred gift called the body is being properly used or is misused and mishandled. It was sage Narada who after deep enquiry gave this name tungabhadra to the human body. We have to make every effort to understand the sanctity of the human body, use it for noble and sacred actions, and derive Bliss therefrom. Human life should not be looked at from just a worldly, material, and physical perspective. Through intense enquiry, sages of yore have unravelled the deeper significance of human existence. Man today faces misery because he does not make proper use of his body and does not live his life as it ought to be, that is to say, in the service of humanity. It is only when one becomes concerned with society one will begin to understand why the human body is called tungabhadra. 



Tubuh manusia telah disebut sebagai tungabhadra. Tunga berarti tidak terbatas dan bhadra berarti kesucian. Jadi, tubuh manusia berarti adalah sebuah sumber kesucian yang tidak terbatas. Maka dari itu setiap orang harus secara hati-hati mengintrospeksi diri apakah karunia yang suci ini yang disebut dengan tubuh telah digunakan dengan benar atau disalahgunakan atau diperlakukan secara salah. Adalah Resi Narada setelah melakukan penyelidikan yang mendalam memberikan nama tungabhadra pada tubuh manusia. Kita harus melakukan setiap usaha untuk memahami kesucian dari tubuh manusia, menggunakan tubuh ini untuk perbuatan yang mulia dan suci, dan mendapatkan kebahagiaan darinya. Hidup manusia seharusnya tidak dilihat hanya dari sudut pandang dunia, material, dan fisik. Melalui penyelidikan secara terus menerus, para orang suci pada zaman dahulu telah menguraikan makna mendalam dari keberadaan manusia. Manusia pada saat sekarang menghadapi penderitaan karena manusia tidak menggunakan tubuhnya dengan benar dan tidak menjalani hidup sebagaimana mestinya, yaitu pelayanan kepada kemanusiaan. Hanya ketika seseorang menaruh perhatian pada masyarakat maka seseorang akan mulai memahami mengapa tubuh manusia disebut dengan tungabhadra. (Divine Discourse, May 18, 2000)

-BABA


No comments: