Tuesday, October 27, 2020

Thought for the Day - 16th October 2020 (Friday)

Man constantly strives in various ways to elevate his status and condition. As he succeeds in one effort, he seeks success in another, and so it goes on. But, what is the hallmark of a true human being? Human life is bound up with gains and losses, ups and downs. One has to face them. Only the one who overcomes these challenges with fortitude is a true human being. What is the reason for the vicissitudes in life? The cause is to be found in one's desires. It is beyond doubt that desires are inescapable. For instance, one seeks to achieve some ideals. Another may seek to do well in studies and secure a good job. Yet another may desire to acquire a good name and bring up a good family. There is nothing wrong in such desires. But what we are witnessing in the Kali Age is the limitless growth of desires. As a consequence, people fall into bad ways. There should be limits to every desire. There should be a limit even to the pursuit of power and position. 



Manusia senantiasa berusaha dalam berbagai cara untuk meningkatkan status dan keadaannya. Ketika manusia berhasil dalam satu usaha, manusia mencari keberhasilan dalam hal lainnya, dan hal ini terus berlanjut. Namun, apa tanda dari manusia yang sejati? Hidup manusia terikat pada keuntungan dan kerugian, pasang dan surut. Seseorang harus menghadapi semuanya itu. Hanya seseorang yang mengatasi tantangan ini dengan ketabahan adalah seorang manusia yang sejati. Apa alasan dari perubahan dalam hidup ini? Penyebabnya dapat ditemukan pada keinginan seseorang. Tidak diragukan lagi bahwa keinginan adalah tidak bisa dihindari. Sebagai contoh, seseorang mencoba untuk mencapai beberapa cita-cita. Sedangkan yang lain mencoba untuk tenggelam dalam belajar dan mendapatkan pekerjaan yang bagus. Namun yang lainnya mungkin menginginkan untuk mendapatkan nama baik dan membangun keluarga yang baik. Tidak ada yang salah dengan keinginan yang seperti itu. Namun apa yang sedang kita saksikan di zaman kali ini adalah tumbuhnya keinginan yang tidak terbatas. Sebagai akibatnya, manusia jatuh ke dalam jalan yang salah. Harus ada batas untuk setiap keinginan. Harus ada batas bahkan untuk pengejaran kekuasaan dan jabatan. (Divine Discourse, Oct 14, 1991)

-BABA

 

No comments: