Right
Conduct (Dharma) is the feet and Realization (Moksha) is the head of
every human being. Wealth and Desire (Artha and Kama) are the trunk and
the limbs. The tragedy in the present times is that the Head and Feet
are ignored while trunk and limbs are reckoned as vital. Enough warning
about the tragedy this approach can lead to has been given in the
ancient texts. Sanathana Dharma has laid down the rules and regulations
for the best possible utilisation of life, but for want of teaching,
exposition and example, they have been sadly neglected. The neglect of
these rules which give real happiness and peace, is like inflicting
injuries on oneself. The land may be rich, but, if life is mean, it is
deplorable. It does not matter if the standard of life is poor, provided
the way of life is pure, full of love and humility, and is led with
fear-of-sin and reverence towards elders.
Perilaku
yang benar (Dharma) dapat diibaratkan sebagai kaki dan Pembebasan
(Moksha) dapat diibaratkan sebagai kepala, pada setiap manusia. Kekayaan
dan Keinginan (Artha dan Kama) adalah badan dan anggota badan. Tragedi
yang terjadi saat ini adalah karena Kepala dan Kaki diabaikan sementara
badan dan anggota badan diperhitungkan sebagai yang terpenting, padahal
peringatan untuk ini telah diberikan dalam teks-teks kuno. Sanathana
Dharma telah menetapkan aturan dan peraturan untuk pemanfaatan kehidupan
yang terbaik, tetapi sayang sekali diabaikan. Mengabaikan aturan-aturan
ini, dapat menimbulkan penderitaan pada diri sendiri, karena dengan
menjalankan aturan dan peraturan ini dalam kehidupan, akan dapat
memberikan kebahagiaan dan kedamaian sejati. Negeri ini bisa jadi kaya,
tetapi jika hidup berarti dan dimanfaatkan dengan baik, jika tidak, maka
sangat disayangkan sekali. Tidak masalah jika standar hidup rendah,
asalkan cara hidup yang dijalani murni, penuh cinta-kasih dan kerendahan
hati, serta memiliki rasa takut untuk berbuat dosa dan hormat terhadap
orang tua.
-BABA
No comments:
Post a Comment