Kama
(desire) is a three-headed demon; when you win your desire, you develop
lobha (greed) to retain the gain and see that it multiplies; when you
are defeated in desire, you develop krodha (resentment or anger). Kama,
lobha and krodha are all forms of rajoguna (quality of passion and
activity), the feverish activity that ignores the ‘means’ while
concentrating on the ‘end’. Rajoguna pursues the goal, but is not
particular about the correctness of the path. Lanka was a land that
reverberated with the recitation of the Vedas; its air was thick with
sacrificial smoke. Yet the demons living there were wicked. Rituals must
result in righteousness; otherwise, it is only rigmarole. Ravana sought
to gain Prakrithi, not Purusha (the manifestation not the Manifestor),
and so his life became futile.
Kama
(keinginan) adalah iblis yang berkepala tiga, ketika engkau memenangkan
keinginanmu, engkau mengembangkan lobha (keserakahan) untuk
mempertahankan apa yang telah engkau peroleh dan melihat bahwa
keinginanmu terus berkembang, ketika engkau dikalahkan oleh keinginan,
engkau mengembangkan krodha (kebencian atau kemarahan). Kama, lobha, dan
krodha, semuanya ini adalah bentuk rajoguna (sifat yang aktif dan penuh
gairah). Rajoguna mengejar tujuan, tetapi tidak dengan cara yang benar.
Lanka adalah negeri yang mengumandangkan pembacaan Veda, udaranya
dipenuhi dengan asap pengorbanan. Namun iblis yang tinggal di sana
jahat. Ritual seharusnya menghasilkan kebenaran, jika tidak, maka itu
tidak ada artinya (omong kosong belaka). Rahwana berusaha untuk
mendapatkan Prakrithi, bukan Purusha (manifestasi bukan Sang
Manifestor), sehingga hidupnya menjadi sia-sia.
-BABA
No comments:
Post a Comment